Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), menyehatkan kembali Badan Usaha Milik Daerah Lembaga Keuangan Masyarakat (BUMD LKM) Akhlakul Karimah dengan menggelontorkan penyertaan modal sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bupati Kabupaten Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian di Cianjur, Rabu, mengatakan akan merestrukturisasi LKM Akhlakul Karimah dan memaksimalkan penagihan kredit macet yang mencapai 39,4 persen agar bisnis BUMD kembali berjalan dengan baik.
“Kami upayakan disehatkan kembali dengan memberikan penyertaan modal yang nilainya akan dikaji terlebih dulu, penyehatan di internal perlu dilakukan agar hasilnya dapat maksimal,” katanya.
Hasil pertemuan dengan OJK di Pendopo Kabupaten Cianjur mendorong Pemkab Cianjur segera melakukan langkah untuk penyehatan BUMD Akhlakul Karimah yang dinilai tidak sehat karena kredit macet yang cukup tinggi itu, katanya, menjelaskan.
Penyertaan modal tambahan serta optimalisasi penagihan pada peminjam menjadi langkah strategis agar BUMD tersebut tidak sampai berhenti beroperasi karena memiliki nasabah yang mencapai ribuan orang.
"Kami segera melakukan penyehatan dan penyegaran agar LKM Akhlakul Karimah dapat beroperasi kembali karena nasabah yang mereka layani mencapai ribuan orang terutama pelaku UMKM dan pedagang," katanya.
Sementara itu Kepala OJK Jabar Darwisman mengatakan salah satu penyebab BUMD LKM Akhlakul Karimah tidak sehat karena persentase kredit macet yang cukup tinggi mencapai 39,4 persen, sehingga OJK mengeluarkan kebijakan agar BUMD tersebut tidak menghimpun dana untuk sementara waktu.
Pemberhentian penghimpunan dana tersebut dapat dicabut kalau LKM Akhlakul Karimah sudah dianggap sehat kembali, sehingga OJK mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menyehatkan kembali BUMD yang bergerak di bidang keuangan termasuk simpan pinjam dengan memberikan penyertaan modal.
"Kami mendorong pemkab melakukan penyelesaian masalah keuangan tersebut, diantaranya dengan memberikan penyertaan modal dan optimalisasi penagihan kredit, nanti kita lihat perkembangannya apakah bisa kembali sehat atau tidak," katanya.
Menurut dia, keberadaan LKM dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang sulit dilayani bank besar atau Himbara terutama pelaku mikro dan super mikro, sehingga diharapkan ekonomi masyarakat kecil dapat terus berjalan.
"Tapi tidak menutup kemungkinan BUMD LKM Akhlakul Kariman berhenti beroperasi, setelah dilakukan berbagai upaya namun tidak menunjukkan penyehatan, sehingga semuanya bergantung terhadap upaya penyehatan ke depan," katanya.
Baca juga: DTPHPKP Cianjur mencatat hasil panen padi petani capai 630 ribu ton
Baca juga: DLH Cianjur melakukan OTT terhadap 180 orang buang sampah di luar jadwal
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025