Tim SAR gabungan Polairud Polres Cianjur, Jawa Barat menemukan jasad dua orang nelayan yang dilaporkan hilang setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Pantai Cidamar, setelah tiga hari pencarian.
Kasat Polairud Polres Cianjur AKP Asep Machfud di Cianjur, Sabtu, mengatakan jasad kedua nelayan atas nama Angga (19) dan Haikal (19), keduanya warga Kecamatan Cidaun, ditemukan sekitar tiga kilometer dari lokasi penemuan perahu yang terbalik.
"Jasad Haikal pertama kali ditemukan berjarak tiga kilometer dari lokasi penemuan perahu, tepatnya di pinggir pantai dan selang beberapa jam jasad Angga ditemukan di pinggir pantai oleh nelayan setempat," katanya.
Jasad keduanya langsung dibawa pihak keluarga guna dimakamkan di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya, karena keluarga menolak untuk dilakukan visum di rumah sakit dan sudah menerima keadaan.
Dia menjelaskan untuk menemukan jasad kedua nelayan tersebut, tim SAR gabungan terdiri atas 33 personel Satpolairud, Polsek Sindangbarang, TNI AL, Basarnas, Damkar, Satpol PP, Retana, RAPI, dan kelompok nelayan setempat.
"Pencarian dilakukan dengan menyisir pesisir pantai dari Tambak Piring hingga Pantai Ciujung sejauh lebih dari 3 kilometer, hingga akhirnya kedua nelayan yang dilaporkan tenggelam ditemukan," katanya.
Tim SAR gabungan memperluas lokasi pencarian terhadap dua nelayan di Pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat yang dilaporkan hilang dan tenggelam, melibatkan nelayan setempat, termasuk berkoordinasi dengan petugas di wilayah perairan Sukabumi dan Garut.
Kepala SAR Kabupaten Cianjur Andhika Zein mengatakan pencarian dilakukan dengan radius lebih dari satu kilometer dari lokasi penemuan perahu nelayan yang terbalik di perairan Pantai Cidamar, Kecamatan Cidaun.
"Kami membagi tim menjadi beberapa kelompok guna melakukan penyusuran tengah laut dan sisir pantai dengan radius di perluas dari lokasi ditemukan perahu guna menemukan kedua orang nelayan yang dilaporkan hilang," katanya.
Pihaknya melibatkan nelayan setempat, termasuk lintas wilayah Sukabumi dan Garut agar kedua nelayan yang hilang dapat segera ditemukan, karena melihat gelombang tinggi yang diduga menyeret tubuh nelayan lebih jauh dari lokasi ditemukan perahu yang ditumpangi.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025