Antarajabar.com - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengimbau umat Islam agar waspada atau hati-hati terhadap tawaran paket perjalanan umrah berbiaya murah dari biro perjalanan umrah dan haji.
        
"Kami imbau waspada, hati-hati terkait umrah murah karena beberapa waktu ke belakang banyak terjadi kasus penipuan umrah murah yang ujung-ujungnya mereka tidak jadi berangkat ke Tanah Suci Mekah," kata Ketua DPD AMPHURI Jawa Barat, Yusuf Indra Supriatna, di Bandung, Selasa.
        
AMPHURI, kata Yusuf, memiliki sejumlah strategi untuk mencegah aksi penipuan yang mengatasnamakan paket perjalanan umrah murah yakni dengan melakukan sosialisasi AMPHURI Go yakni sebuah aplikasi berbasis e-commerce dan menyosialisasikan sistem informasi manajemen pelaporan umrah.
        
"Selain itu, kami juga membuat program Gerakan Nasional 5 Pasti Umrah. Jadi program-program yang diluncurkan itu bertujuan untuk melindungi masyarakat utamanya umat muslim yang akan menunaikan ibadah umrah," katanya.
        
Menurutnya, upaya melindungi masyarakat yang akan menunaikan ibadah umrah sudah menjadi kewajiban bagi AMPHURI sebagai mitra kerja pemerintah dalam penyelenggaraan haji dan umrah.
        
"Sehingga dengan diluncurkannya aplikasi SIMPU dan Gerakan Nasional 5 Pasti Umrah, diharapkan mampu menekan jumlah jemaah yang telantar," kata dia.
        
Ia menuturkan tingginya antusias masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah akibat lamanya masa tunggu haji yang mencapai 17 tahun menjadi peluang dan keuntungan tersendiri bagi perusahaan penyelenggara haji dan umrah untuk memperoleh banyak calon jemaah umrah.
        
Akan tetapi, kata dia, masyarakat diharapkan dapat benar-benar selektif dalam memilih dan menentukan perusahaan penyelenggara umrah.
        
Oleh karena itu pihaknya menyarankan masyarakat memilih penyelenggara umrah yang sudah resmi terdaftar dan untuk mengetahui mana saja perusahaan resmi dan perusahaan ilegal, masyarakat bisa melihatnya melalui situs AMPHURI.
   
"Ibaratnya jangan hanya karena ditawari harga murah jadi mudah tergiur hanya karena banyak kasus, harganya murah tapi harus menunggu dua sampai tiga tahun," kata dia.
       
"Namun saat akan berangkat, ternyata tidak berangkat juga. Padahal dalam umrah itu tidak ada daftar tunggu (waiting list). Sekarang daftar, bulan depan bisa berangkat atau bahkan di bulan yang sama," lanjut Yusuf.
    

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017