Antarajabar.com - Satu landasan pacu Bandara Internasional Nasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, bisa melayani 800 pergerakan pesawat, terbang dan mendarat, dalam satu harinya.
"Kalau jam operasinya efektif akan ada 20 jam yang bekerja kali 40, jadi sekitar 800 "move" yang dilayani Bandara Jabar ini untuk satu 'run away'," kata Direktur Operasi AirNav Indonesia (Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia) Wisnu Darjono, pada "Seminar Nasional Pembangunan Bandara Internasional Kertajati", di Bandung, Kamis.
Wisnu menuturkan jumlah pergerakan pesawat di Bandara Kertajati tersebut bisa mengurangi beban sekitar 80 persen movement di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten.
"Sekarang kapasitas runway di Bandara Soekarno Hatta adalah 72 movemen take off dan landing per satu jam. Dalam satu hari ada sekitar 1100-1200 take off landing dilayani Soekarno Hatta dan 300-400 over fly dari Halim dan Bandung. Itu adalah yang memadati lalu lintas di Jakarta saat ini," kata dia.
Menurut dia, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pertumbuhan lalu lintas penerbangan udara sipil di Indonesia sangat tinggi yakni berkisar antara delapan sampai 10 persen dalam satu tahun.
"Sehingga dari 10 tahun yang lalu atau antara 2005-2004, Hampir dua kali lipat. Kita harus mencari tempat supaya tidak jadi sesak dan jarak jangkau antara Bandung Cirebon, mau ke bandara cukup jauh, oleh sebab itu butuh BIJB ini," kata dia.
Pihaknya berharap, keberadaan Bandara Kertajati ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas udara yang ada di wilayah Jakarta dan Bandung.
Sementara ini Vice President Indonesia Avition And Aerospace Watch (IAAW) Juwono Kolbioen mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, bisa menghapus citra buruk industri penerbangan Indonesia di dunia internasional.
"Pembangunan BIJB Kertajati, di Kabupaten Majalengka menurut kami akan menjadi peluang Indonesia membenahi pelayanan di dunia penerbangan internasional" kata Juwono Kolbioen.
Dibangun dengan konsep aetropolios business, Bandara Kertajati dapat menyikapi perkembangan dunia transportasi udara yang berkembang cepat.
"Bandara Kertajati dapat mengatasi berbagai persoalan yang selama ini dihadapi Bandara Internasional Soekarno Hatta dan mampu menggantikan Bandara Husein Sastranegara Bandung," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Kalau jam operasinya efektif akan ada 20 jam yang bekerja kali 40, jadi sekitar 800 "move" yang dilayani Bandara Jabar ini untuk satu 'run away'," kata Direktur Operasi AirNav Indonesia (Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia) Wisnu Darjono, pada "Seminar Nasional Pembangunan Bandara Internasional Kertajati", di Bandung, Kamis.
Wisnu menuturkan jumlah pergerakan pesawat di Bandara Kertajati tersebut bisa mengurangi beban sekitar 80 persen movement di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten.
"Sekarang kapasitas runway di Bandara Soekarno Hatta adalah 72 movemen take off dan landing per satu jam. Dalam satu hari ada sekitar 1100-1200 take off landing dilayani Soekarno Hatta dan 300-400 over fly dari Halim dan Bandung. Itu adalah yang memadati lalu lintas di Jakarta saat ini," kata dia.
Menurut dia, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pertumbuhan lalu lintas penerbangan udara sipil di Indonesia sangat tinggi yakni berkisar antara delapan sampai 10 persen dalam satu tahun.
"Sehingga dari 10 tahun yang lalu atau antara 2005-2004, Hampir dua kali lipat. Kita harus mencari tempat supaya tidak jadi sesak dan jarak jangkau antara Bandung Cirebon, mau ke bandara cukup jauh, oleh sebab itu butuh BIJB ini," kata dia.
Pihaknya berharap, keberadaan Bandara Kertajati ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas udara yang ada di wilayah Jakarta dan Bandung.
Sementara ini Vice President Indonesia Avition And Aerospace Watch (IAAW) Juwono Kolbioen mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, bisa menghapus citra buruk industri penerbangan Indonesia di dunia internasional.
"Pembangunan BIJB Kertajati, di Kabupaten Majalengka menurut kami akan menjadi peluang Indonesia membenahi pelayanan di dunia penerbangan internasional" kata Juwono Kolbioen.
Dibangun dengan konsep aetropolios business, Bandara Kertajati dapat menyikapi perkembangan dunia transportasi udara yang berkembang cepat.
"Bandara Kertajati dapat mengatasi berbagai persoalan yang selama ini dihadapi Bandara Internasional Soekarno Hatta dan mampu menggantikan Bandara Husein Sastranegara Bandung," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015