Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak menutup pintu untuk melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat tim nasional Indonesia berlaga di kancah dunia.
“Kami perlu 150 pemain terbaik yang terdiri dari pemain Indonesia atau pemain Indonesia yang di luar negeri yang mau dukung Merah Putih,” kata Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir di Bali United Training Center Pantai Purnama, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu.
Saat ini, lanjut Menteri BUMN itu, pihaknya sedang fokus menuntaskan proses naturalisasi pemain asal Belanda, Ole Romeny.
Naturalisasi pemain dengan tinggi 1,85 meter berusia 24 tahun itu ditargetkan memperkuat Timnas Indonesia melawan Australia pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dilaksanakan pada Maret 2025.
“Sementara ini kami fokus (naturalisasi) di Ole dulu karena kami perlu penyerang. Mudah-mudahan (tuntas) pada Maret (2025),” imbuhnya.
Ketum PSSI itu belum membeberkan lebih detail proses saat ini untuk naturalisasi pemain dengan posisi penyerang di klub FC Utrecht itu dalam memperkuat tim Garuda.
Ia menghitung untuk kebutuhan Timnas Indonesia U17 diperkirakan membutuhkan 55 orang pemain, kemudian U-20 diproyeksi butuh 44 pemain.
Begitu juga, Timnas Indonesia U-23 diperkirakan membutuhkan 33 pemain dan tim senior membutuhkan sekitar 22 orang pemain.
Kebutuhan pemain-pemain terbaik itu pun, lanjut dia, memiliki peran penting dalam tim misalnya sebagai pengganti ketika pemain lainnya mengalami cedera atau tak bisa main karema akumulasi kartu kuning atau kartu merah.
Salah satunya, dua pemain Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen, dipastikan tidak bisa tampil pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia karena akumulasi kartu.
Ole pun diharapkan menjadi salah satu pemain yang dapat menggantikan posisi pemain tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024