Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat memperkuat langkah sosialisasi dalam upaya untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan memberikan kesadaran dan pengetahuan kepada para siswa yang ada di sekolah.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Uum Sumiati mengatakan bahwa lembaga pendidikan menjadi salah satu institusi strategis dalam mencegah serta menangani kekerasan terhadap anak.

"Kita terus berikan sosialisasi kepada 112 SMP negeri dan swasta, pondok pesantren, kami sepakat kekerasan itu harus kita kendalikan," kata Uum di Bandung, Selasa.

Uum mengatakan saat ini kekerasan menjadi fenomena gunung es yang menggambarkan bagian kecilnya terlihat, sedangkan bagian besarnya tidak terlihat.

Oleh karena itu, dirinya menggencarkan dengan memberikan edukasi dan menyosialisasikan terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Saat ini faktanya kekerasan itu masih fenomena gunung es, sehingga kita utamakan penanganan secara komprehensif, baik korban maupun anak dan perempuan," kata dia.

Dia mengungkapkan DP3A Kota Bandung memiliki fasilitas berupa Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (Senandung Perdana) sebagai upaya pencegahan terhadap kekerasan anak dan perempuan.


“Dengan harapan jangka panjang, sekolah perlindungan ini akan menekan kasus kekerasan yang terjadi di Kota Bandung, bahkan diharapkan bisa tidak terjadi sehingga bisa terwujudnya kota layak anak dan menuju kota yang ramah perempuan," katanya.

Menurut dia, Senandung Perdana sudah sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena angka kekerasan terhadap anak di Kota Bandung cenderung tinggi.

“Masyarakat bisa memilih mau datang langsung ke kantor kami apabila sudah terjadi kekerasan. Tetapi kalau misalkan hanya untuk konsultasi, bisa mengunduh aplikasi Senandung Perdana di Playstore,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, persoalan kekerasan yang terjadi bukan hanya ditangani oleh pihaknya, tetapi beririsan juga dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain, seperti kesehatan, pendidikan, kependudukan, tenaga kerja, dan dengan aspek lain.

 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024