Pemerintah Kabupaten Garut bersama dengan Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Garut, Jawa Barat memberikan santunan kepada 116 orang lanjut usia (lansia) tidak produktif sebagai bentuk perhatian membantu meringankan kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
"Kami mengapresiasi inisiatif ini yang berorientasi pada dukungan kepada lansia," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana saat peringatan Hari Jadi Ke-28 LLI dan HUT Ke-62 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) tingkat Kabupaten Garut di Pendopo Garut, Minggu.
Ia mengatakan pemerintah mendukung segala kegiatan sosial, termasuk yang diselenggarakan LLI memberikan uang untuk membantu lansia tidak produktif yang saat ini baru menyasar 116 orang dari sejumlah daerah di Garut.
Selain bantuan kepada lansia tidak produktif, kata dia, juga diselenggarakan khitanan gratis bagi 24 anak yang dilakukan secara kerja sama pemerintah daerah, LLI, dan PWRI sebagai wujud keberpihakan kepada lansia dan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Ia menyampaikan wujud lain perhatian kepada lansia yakni rencana memberikan bantuan perbaikan rumah bagi lansia yang secara teknis pemberiannya dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Garut.
"Pemda sebenarnya mendorong, mengapresiasi apa yang dilakukan LLI, kita juga bekerja sama terkait bedah rumah," katanya.
Ketua LLI dan PWRI Kabupaten Garut Yaya S Permana menyatakan pemberian bantuan uang kepada lansia tidak produktif itu salah satu rangkaian kegiatan sosial yang diselenggarakan LLI dan PWRI Garut sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Ia menyebutkan di Garut tercatat sekitar 250 ribu lansia atau sekitar 9,5 persen dari jumlah penduduk sekitar 2,7 juta jiwa, sebesar 80 persen dari jumlah lansia itu dinilai kehidupannya memprihatinkan yang membutuhkan perhatian dari pemerintah maupun masyarakat lain.
"Kami akan berlanjut kegiatan seperti ini, kegiatan sosial ini, dan mudah-mudahan janji Pak Sekda tadi untuk tahun depan anggaran akan dibantu, jadi kami punya energi, punya kekuatan baru, sekarang hanya terbatas 100 orangan untuk membantu itu," katanya.
Ia mengatakan LLI memiliki program bernama Nyaah ka Kolot yang artinya sayang kepada orang tua dengan kegiatan, seperti bedah rumah dan benah usaha bagi lansia yang produktif dengan bantuan pemberian modal usaha.
"Benah usaha lansia ini masih produktif, masih kegiatan usaha, katakan warung-warung kecil, nanti kami bisa bantu, yang jelas kesinambungan usaha bisa berjalan dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kami mengapresiasi inisiatif ini yang berorientasi pada dukungan kepada lansia," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana saat peringatan Hari Jadi Ke-28 LLI dan HUT Ke-62 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) tingkat Kabupaten Garut di Pendopo Garut, Minggu.
Ia mengatakan pemerintah mendukung segala kegiatan sosial, termasuk yang diselenggarakan LLI memberikan uang untuk membantu lansia tidak produktif yang saat ini baru menyasar 116 orang dari sejumlah daerah di Garut.
Selain bantuan kepada lansia tidak produktif, kata dia, juga diselenggarakan khitanan gratis bagi 24 anak yang dilakukan secara kerja sama pemerintah daerah, LLI, dan PWRI sebagai wujud keberpihakan kepada lansia dan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Ia menyampaikan wujud lain perhatian kepada lansia yakni rencana memberikan bantuan perbaikan rumah bagi lansia yang secara teknis pemberiannya dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Garut.
"Pemda sebenarnya mendorong, mengapresiasi apa yang dilakukan LLI, kita juga bekerja sama terkait bedah rumah," katanya.
Ketua LLI dan PWRI Kabupaten Garut Yaya S Permana menyatakan pemberian bantuan uang kepada lansia tidak produktif itu salah satu rangkaian kegiatan sosial yang diselenggarakan LLI dan PWRI Garut sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Ia menyebutkan di Garut tercatat sekitar 250 ribu lansia atau sekitar 9,5 persen dari jumlah penduduk sekitar 2,7 juta jiwa, sebesar 80 persen dari jumlah lansia itu dinilai kehidupannya memprihatinkan yang membutuhkan perhatian dari pemerintah maupun masyarakat lain.
"Kami akan berlanjut kegiatan seperti ini, kegiatan sosial ini, dan mudah-mudahan janji Pak Sekda tadi untuk tahun depan anggaran akan dibantu, jadi kami punya energi, punya kekuatan baru, sekarang hanya terbatas 100 orangan untuk membantu itu," katanya.
Ia mengatakan LLI memiliki program bernama Nyaah ka Kolot yang artinya sayang kepada orang tua dengan kegiatan, seperti bedah rumah dan benah usaha bagi lansia yang produktif dengan bantuan pemberian modal usaha.
"Benah usaha lansia ini masih produktif, masih kegiatan usaha, katakan warung-warung kecil, nanti kami bisa bantu, yang jelas kesinambungan usaha bisa berjalan dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024