Tim Search And Rescue (SAR) gabungan mengevakusi jasad seorang nelayan korban kecelakaan kapal terbalik akibat dihantam gelombang tinggi di laut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang selanjutnya dibawa ke rumah sakit sebelum dimakamkan oleh keluarganya.
"Ditemukan korban laka laut oleh nelayan Group Paser Kampung Citoe, Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut dalam keadaan sudah meninggal dunia di TKP," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Sabtu siang.
Ia menuturkan korban Sonadin (52) merupakan nelayan warga Kecamatan Caringin, Garut, yang hilang saat membantu kapal nelayan lain yang terbalik karena dihantam gelombang tinggi di kawasan Pantai Cipunaga, Kecamatan Cibalong, Garut, Jumat (6/7) pagi.
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian korban, hingga akhirnya korban berhasil ditemukan oleh nelayan dalam keadaan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi awal korban hilang, Jumat malam, selanjutnya Tim SAR mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Korban laka laut tersebut langsung dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan mobil Siaga Desa Indralayang," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, jasad korban selanjutnya diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan pemakaman.
Adanya insiden itu, Anang mengimbau nelayan untuk selalu waspada dengan memperhatikan kondisi cuaca di laut yang saat ini tidak menentu, terkadang datang angin kencang, kemudian kondisinya tenang.
"Imbauan seperti biasa jangan memaksakan melaut apabila kondisi cuaca kurang baik sebab gelombang pasang dan angin berubah-ubah, sekarang reda, tadi pagi kencang, tidak menentu saat ini," katanya.
Ia mengatakan, Satpolairud Garut terus meningkatkan patroli memantau situasi laut. Laporan di lapangan, sebagian besar nelayan tidak melaut karena faktor cuaca dan juga sejak beberapa hari hasil tangkapannya kurang.
"Sebagian besar nelayan saat ini tidak melaut, selain dari hasil tangkapan minim, juga sedang terang bulan," katanya.
Sebelumnya, dua kapal nelayan dengan nama kapal Jaya Abadi 03, dan Jaya Abadi 04 terbalik setelah dihantam gelombang tinggi di perairan sekitar Pelabuhan Cipunaga, Garut, menyebabkan seorang nelayan hilang, dan ditemukan meninggal dunia.
Nelayan tersebut menjadi korban saat hendak membantu nelayan lain yang kapalnya terbalik dihantam gelombang tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Ditemukan korban laka laut oleh nelayan Group Paser Kampung Citoe, Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut dalam keadaan sudah meninggal dunia di TKP," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Sabtu siang.
Ia menuturkan korban Sonadin (52) merupakan nelayan warga Kecamatan Caringin, Garut, yang hilang saat membantu kapal nelayan lain yang terbalik karena dihantam gelombang tinggi di kawasan Pantai Cipunaga, Kecamatan Cibalong, Garut, Jumat (6/7) pagi.
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian korban, hingga akhirnya korban berhasil ditemukan oleh nelayan dalam keadaan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi awal korban hilang, Jumat malam, selanjutnya Tim SAR mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Korban laka laut tersebut langsung dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan mobil Siaga Desa Indralayang," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, jasad korban selanjutnya diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan pemakaman.
Adanya insiden itu, Anang mengimbau nelayan untuk selalu waspada dengan memperhatikan kondisi cuaca di laut yang saat ini tidak menentu, terkadang datang angin kencang, kemudian kondisinya tenang.
"Imbauan seperti biasa jangan memaksakan melaut apabila kondisi cuaca kurang baik sebab gelombang pasang dan angin berubah-ubah, sekarang reda, tadi pagi kencang, tidak menentu saat ini," katanya.
Ia mengatakan, Satpolairud Garut terus meningkatkan patroli memantau situasi laut. Laporan di lapangan, sebagian besar nelayan tidak melaut karena faktor cuaca dan juga sejak beberapa hari hasil tangkapannya kurang.
"Sebagian besar nelayan saat ini tidak melaut, selain dari hasil tangkapan minim, juga sedang terang bulan," katanya.
Sebelumnya, dua kapal nelayan dengan nama kapal Jaya Abadi 03, dan Jaya Abadi 04 terbalik setelah dihantam gelombang tinggi di perairan sekitar Pelabuhan Cipunaga, Garut, menyebabkan seorang nelayan hilang, dan ditemukan meninggal dunia.
Nelayan tersebut menjadi korban saat hendak membantu nelayan lain yang kapalnya terbalik dihantam gelombang tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024