Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa program Navigator Pasien Kanker (NaPaK) merupakan sebuah upaya dalam pelayanan perawatan kanker prioritas pemerintah dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia.

"Strategi kami adalah dengan mengoptimalkan penyediaan layanan perawatan kanker di 514 kabupaten/kota di tanah air," kata Budi dalam acara wisuda 21 peserta program Navigator Pasien Kanker (NaPaK) di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis.

Dia menuturkan bahwa dalam program tersebut, navigator adalah individu yang terlatih untuk membantu pasien dalam sistem perawatan kesehatan, yang mencakup bantuan selama menjalani proses penapisan, diagnosis, terapi serta tindak lanjut dari sebuah kondisi medis seperti kanker.

Budi menyebutkan bahwa para navigator berperan penting dalam menyediakan informasi secara transparan mengenai kondisi penyakit serta cara mengatasinya kepada para pasien selama mereka berada di rumah sakit.

Dalam kesempatan itu dia juga menyebutkan bahwa ketersediaan informasi tentang kanker dapat membantu dalam deteksi penyakit dini, sehingga peluang kesembuhan semakin tinggi.

Menkes menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang diprakarsai oleh Roche Indonesia, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Tata Memorial Centre untuk membangun peran NaPaK dalam sistem pemberian pelayanan kanker di Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk mendukung kemitraan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakui peran NaPaK dan inklusinya dalam sistem layanan perawatan kanker nasional di negara ini," Budi menuturkan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes: NaPaK upaya tingkatkan pelayanan perawatan kanker

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024