Antarajawabarat.com, 16/7 - Kota Banjar merupakan daerah di Jawa Barat dengan jumlah akseptor KB vasektomi terbanyak, kata Kasubid Jalur Wilayah Sasaran Khusus Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Edi Purnomo, Rabu.
"Kota Banjar merupakan kota dengan jumlah akseptor KB vasektomi terbesar, perhatian besar dari pemerintah daerah terhadap program KB menjadi salah satu faktor pendukungnya," kata Edi Purnomo.
Kota Banjar merupakan kota pamekaran dari Kabupaten Ciamis yang terletak di perbatasan dengan Jawa Tengah.
"Kepedulian pemerintah kota itu cukup signifikan bagi program itu, sehingga selain jumlah akseptor KB yang tinggi, juga untuk peserta vasektomi," katanya.
Edi Purnomo berharap bagi akseptor yang telah ikut program vaksetomi diharapkan bisa menjadi pelopor, ikut memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat.
"Terutama tingkat manfaat yang dirasakan setelah divasektomi," katanya.
Lebih lanjut ia menambahka dari 2-3 persen pengguna KB pria di Jawa Barat, hanya 0,7 persen yang menggunakan vasektomi dan sisanya memilih menggunakan alat kontrasepsi kondom.
"Pengguna vasektomi masih kurang. Kami juga kesulitan karena sosialisasi yang dilakukan oleh petugas KB yang terbatas," katanya.
Program vasektomi telah ada sekitar tahun 1985 dan penggunaan KB Vasektomi sifatnya baru menganjurkan dan memberikan pilihan kepada masing-masing keluarga.
Ia menyebutkan banyak pilihan bagi keluarga untuk memilih program KB baik untuk wanita maupun pria. Namun pihaknya mendorong agar program itu tidak hanya dilakukan oleh perempuan namun juga dilakukan oleh kaum pria.
Dia menjelaskan, vasektomi dilakukan melalui operasi kecil seperti khitan dan hanya sekali seumur hidup serta berguna untuk menghalangi transport spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel pria.***3***
Dita
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Kota Banjar merupakan kota dengan jumlah akseptor KB vasektomi terbesar, perhatian besar dari pemerintah daerah terhadap program KB menjadi salah satu faktor pendukungnya," kata Edi Purnomo.
Kota Banjar merupakan kota pamekaran dari Kabupaten Ciamis yang terletak di perbatasan dengan Jawa Tengah.
"Kepedulian pemerintah kota itu cukup signifikan bagi program itu, sehingga selain jumlah akseptor KB yang tinggi, juga untuk peserta vasektomi," katanya.
Edi Purnomo berharap bagi akseptor yang telah ikut program vaksetomi diharapkan bisa menjadi pelopor, ikut memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat.
"Terutama tingkat manfaat yang dirasakan setelah divasektomi," katanya.
Lebih lanjut ia menambahka dari 2-3 persen pengguna KB pria di Jawa Barat, hanya 0,7 persen yang menggunakan vasektomi dan sisanya memilih menggunakan alat kontrasepsi kondom.
"Pengguna vasektomi masih kurang. Kami juga kesulitan karena sosialisasi yang dilakukan oleh petugas KB yang terbatas," katanya.
Program vasektomi telah ada sekitar tahun 1985 dan penggunaan KB Vasektomi sifatnya baru menganjurkan dan memberikan pilihan kepada masing-masing keluarga.
Ia menyebutkan banyak pilihan bagi keluarga untuk memilih program KB baik untuk wanita maupun pria. Namun pihaknya mendorong agar program itu tidak hanya dilakukan oleh perempuan namun juga dilakukan oleh kaum pria.
Dia menjelaskan, vasektomi dilakukan melalui operasi kecil seperti khitan dan hanya sekali seumur hidup serta berguna untuk menghalangi transport spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel pria.***3***
Dita
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014