Antarajawabarat.com, 23/6 - Walikota Bandung Ridwan Kamil meluncurkan Gerakan Pungut Sampah (GPS) pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di Taman Konservasi Asia Afrika Tegalega Kota Bandung, Senin.
"GPS mungkin sebuah geraka kecil, namun aksi kecil dapat dibudayakan dan bila digerakan bersamapsama akan memberi dampak besar yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Gerakanakan Pungut Sampah atau GPS merupakan gerakan untuk memungut sampah bagi para PNS, pekerja, siswa, guru, TNI dan Polri sebelum masuk kerja pada setiap Senin, Rabu, Jumat selama 30 menit.
Wali kota menyebutkan kegiatan GPS bukan sekedar seremonial tapi harus dibarengi dengan kesadaran terhadap lingkungan.
"Awali dari hal kecil, seperti mengajak anak untuk membuang sampah pada tempatnya," katanya.
Ia menegaskan dengan launchingnya Gerakan Pungut Sampah bisa meningkatkan kualitas hidup dan kota Bandung Juara dan Bermartabat bisa terwujud.
GPS dilakukan serentak pada acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Seduia tingkat Kota Bandung, di Taman Konservasi Tegallega diikuti sekitar 1.000 warga dari 40 komunitas di Kota Kembang.
"Pada waktu bersamaan, GPS perdana berlangsung di 1.561 RW, 151 Kelurahan, 30 Kecamatan se-Kota Bandung," kata Kepala BPLH Kota Bandung Eric M Atthauriq.
Menurut Eric, GPS merupakan upaya pembiasaan bagi warga Bandung untuk bebas sampah, dimulai dari diri sendiri. Lingkungan sekitar tempatnya beraktivitas dijaga bershinya dengan cara yang paling sederhana.
"GPS bisa dilakukan mulai dari kanak-kanak dan siapa saja. Dengan GPS, setiap warga Bandung diharapkan terbangun kepeduliannya untuk memperhatikan sampah," katanya.
Ia juga menambahkan, GPS merupakan salah satu aktivitas progam tersebut, disamping program stretegis lainnya dengan tagline "gotong royong kurangi sampah dari sumber".***3***
Novi Ardiyanti
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"GPS mungkin sebuah geraka kecil, namun aksi kecil dapat dibudayakan dan bila digerakan bersamapsama akan memberi dampak besar yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Gerakanakan Pungut Sampah atau GPS merupakan gerakan untuk memungut sampah bagi para PNS, pekerja, siswa, guru, TNI dan Polri sebelum masuk kerja pada setiap Senin, Rabu, Jumat selama 30 menit.
Wali kota menyebutkan kegiatan GPS bukan sekedar seremonial tapi harus dibarengi dengan kesadaran terhadap lingkungan.
"Awali dari hal kecil, seperti mengajak anak untuk membuang sampah pada tempatnya," katanya.
Ia menegaskan dengan launchingnya Gerakan Pungut Sampah bisa meningkatkan kualitas hidup dan kota Bandung Juara dan Bermartabat bisa terwujud.
GPS dilakukan serentak pada acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Seduia tingkat Kota Bandung, di Taman Konservasi Tegallega diikuti sekitar 1.000 warga dari 40 komunitas di Kota Kembang.
"Pada waktu bersamaan, GPS perdana berlangsung di 1.561 RW, 151 Kelurahan, 30 Kecamatan se-Kota Bandung," kata Kepala BPLH Kota Bandung Eric M Atthauriq.
Menurut Eric, GPS merupakan upaya pembiasaan bagi warga Bandung untuk bebas sampah, dimulai dari diri sendiri. Lingkungan sekitar tempatnya beraktivitas dijaga bershinya dengan cara yang paling sederhana.
"GPS bisa dilakukan mulai dari kanak-kanak dan siapa saja. Dengan GPS, setiap warga Bandung diharapkan terbangun kepeduliannya untuk memperhatikan sampah," katanya.
Ia juga menambahkan, GPS merupakan salah satu aktivitas progam tersebut, disamping program stretegis lainnya dengan tagline "gotong royong kurangi sampah dari sumber".***3***
Novi Ardiyanti
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014