Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa angka inflasi Indonesia yang tercatat 2,61 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) masih stabil dan sesuai dengan rentang target sasaran 3 persen plus minus 1.
Capaian tersebut menurun dibandingkan realisasi tahun 2022 yang tercatat di level 5,51 persen. Menurut dia, di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi tahun ini merupakan yang terendah sejak tahun 2000.
“Pencapaian ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat berbagai pihak melalui TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Pusat) dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dalam mengendalikan gejolak harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi salah satunya gangguan cuaca dari El Nino. Selain itu, capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan realisasi inflasi sejumlah negara yang masih berada di atas sasaran targetnya,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Rabu.
Menko Airlangga memaparkan, beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target di antaranya Eropa (2,4 persen), Jepang (2,8 persen), Amerika Serikat (3,1 persen), Korea Selatan (3,2 persen), Jerman (3,2 persen), Inggris (3,9 persen), Rusia (7,5 persen), Turki (62,0 persen), dan Argentina (160,9 persen).
Perkembangan inflasi Desember 2023 dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen inflasi. Komponen harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,39 persen secara bulanan (mtm), atau 1,72 persen secara tahunan (yoy).
Secara bulanan (mtm) dan tahunan (yoy), tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan rokok kretek putih menjadi komoditas penyumbang inflasi Indeks Harga Konsumsi (IHK) Desember 2023. Sementara komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), atau 1,80 persen (yoy).
"Secara tahunan inflasi inti masih terjaga meskipun dalam tren melandai. Lebih lanjut, berdasarkan catatan Trading Economics, realisasi inflasi inti Indonesia merupakan salah satu yang terendah yakni berada di peringkat 10 dari 86 negara," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Airlangga nilai inflasi RI masih stabil dan sesuai target
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Capaian tersebut menurun dibandingkan realisasi tahun 2022 yang tercatat di level 5,51 persen. Menurut dia, di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi tahun ini merupakan yang terendah sejak tahun 2000.
“Pencapaian ini tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat berbagai pihak melalui TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Pusat) dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dalam mengendalikan gejolak harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi salah satunya gangguan cuaca dari El Nino. Selain itu, capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan realisasi inflasi sejumlah negara yang masih berada di atas sasaran targetnya,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Rabu.
Menko Airlangga memaparkan, beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target di antaranya Eropa (2,4 persen), Jepang (2,8 persen), Amerika Serikat (3,1 persen), Korea Selatan (3,2 persen), Jerman (3,2 persen), Inggris (3,9 persen), Rusia (7,5 persen), Turki (62,0 persen), dan Argentina (160,9 persen).
Perkembangan inflasi Desember 2023 dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen inflasi. Komponen harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,39 persen secara bulanan (mtm), atau 1,72 persen secara tahunan (yoy).
Secara bulanan (mtm) dan tahunan (yoy), tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan rokok kretek putih menjadi komoditas penyumbang inflasi Indeks Harga Konsumsi (IHK) Desember 2023. Sementara komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), atau 1,80 persen (yoy).
"Secara tahunan inflasi inti masih terjaga meskipun dalam tren melandai. Lebih lanjut, berdasarkan catatan Trading Economics, realisasi inflasi inti Indonesia merupakan salah satu yang terendah yakni berada di peringkat 10 dari 86 negara," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Airlangga nilai inflasi RI masih stabil dan sesuai target
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024