Harga minyak mentah berjangka membukukan kenaikan yang kuat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor terus mencerna pengurangan produksi tambahan dari Arab Saudi dan Rusia.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 2,0 dolar AS atau 2,87 persen, menjadi menetap pada 71,79 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September juga bertambah 2,0 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 76,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar minyak global.
OPEC dan mitranya akan melakukan "apa pun yang diperlukan" untuk mendukung pasar minyak, menurut laporan media yang mengutip menteri energi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak melonjak karena pedagang cerna keputusan pemotongan produksi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 2,0 dolar AS atau 2,87 persen, menjadi menetap pada 71,79 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September juga bertambah 2,0 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 76,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar minyak global.
OPEC dan mitranya akan melakukan "apa pun yang diperlukan" untuk mendukung pasar minyak, menurut laporan media yang mengutip menteri energi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak melonjak karena pedagang cerna keputusan pemotongan produksi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023