PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) saat ini menyuplai kebutuhan listrik 260 ribu rumah yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Kamojang di Garut, Jawa Barat.
"PGE telah sejak lama mengembangkan potensi panas bumi Indonesia dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar, termasuk Area Kamojang. Kami sadar tanggung jawab sosial sangat besar dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," kata Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Eko Agung Bramantyo, dalam kunjungannya ke Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu.
Eko menjelaskan bahwa total kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di area Kamojang sebesar 235 megawatt (MW).
"Saat ini kami terus melakukan pengembangan untuk mengoptimalkan potensi yang ada," katanya.
Area pembangkit panas bumi di Kamojang ini menjadi wilayah tertua yang telah dioperasikan oleh Pertamina sejak 1978. Wilayah Kamojang ini menjadi satu dari 14 area pembangkit yang dimiliki oleh Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina ini.
General Manager PGE Area Kamojang, Rahmad Harahap di tempat yang sama mengatakan PLTP Kamojang Unit 1 mulai beroperasi pada 1983.
Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan unit-unit lainnya hingga PLTP Kamojang Unit 5 yang mulai beroperasi pada 2015.
"Saat ini PGE mengoperasikan PLTP Kamojang Unit 4 dan 5 masing-masing 60 MW dan 35 MW, sedangkan PLTP Kamojang Unit 1,2 dan 3 dengan kapasitas total 140 MW dioperasikan oleh PLN," ujarnya.
Listrik yang dihasilkan PGE dari PLTP Kamojang diserap oleh PT PLN dan didistribusikan melalui sistem interkoneksi kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali).
Rahmad Harahap mengatakan total Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) yang dikelola PGE di Kamojang sekitar 45.380 hektare (ha).
Dari WKP tersebut seluas 116 hektare dijadikan wilayah konservasi burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PGE Area Kamojang suplai listrik 260 ribu rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"PGE telah sejak lama mengembangkan potensi panas bumi Indonesia dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar, termasuk Area Kamojang. Kami sadar tanggung jawab sosial sangat besar dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," kata Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Eko Agung Bramantyo, dalam kunjungannya ke Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu.
Eko menjelaskan bahwa total kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di area Kamojang sebesar 235 megawatt (MW).
"Saat ini kami terus melakukan pengembangan untuk mengoptimalkan potensi yang ada," katanya.
Area pembangkit panas bumi di Kamojang ini menjadi wilayah tertua yang telah dioperasikan oleh Pertamina sejak 1978. Wilayah Kamojang ini menjadi satu dari 14 area pembangkit yang dimiliki oleh Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina ini.
General Manager PGE Area Kamojang, Rahmad Harahap di tempat yang sama mengatakan PLTP Kamojang Unit 1 mulai beroperasi pada 1983.
Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan unit-unit lainnya hingga PLTP Kamojang Unit 5 yang mulai beroperasi pada 2015.
"Saat ini PGE mengoperasikan PLTP Kamojang Unit 4 dan 5 masing-masing 60 MW dan 35 MW, sedangkan PLTP Kamojang Unit 1,2 dan 3 dengan kapasitas total 140 MW dioperasikan oleh PLN," ujarnya.
Listrik yang dihasilkan PGE dari PLTP Kamojang diserap oleh PT PLN dan didistribusikan melalui sistem interkoneksi kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali).
Rahmad Harahap mengatakan total Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) yang dikelola PGE di Kamojang sekitar 45.380 hektare (ha).
Dari WKP tersebut seluas 116 hektare dijadikan wilayah konservasi burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PGE Area Kamojang suplai listrik 260 ribu rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023