Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan kuota formasi pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK) sebanyak 6.293 orang pada 2023, dan diperuntukkan untuk guru, serta tenaga kesehatan.

"Kami berharap (dengan banyaknya formasi ini) yang sudah lama mengabdi bisa lolos," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hilmy Rivai di Cirebon, Kamis.

Hilmy mengatakan pada tahun 2023 ini kuota PPPK di Kabupaten Cirebon mencapai 6.293 dengan perincian formasi guru dibutuhkan sebanyak 3.650, tenaga kesehatan 2.550, dan tenaga teknis 63.

Menurutnya, kuota tersebut lebih banyak bila dibandingkan pada tahun 2022 lalu, di mana farmasi tenaga kesehatan pada waktu itu juga tidak lebih dari 100 formasi.

Ia berharap para pegawai honorer yang lolos dalam seleksi tersebut sudah mengabdikan diri kepada negara lebih dari 10 tahun.

"Yang terpenting honorer lama bisa lolos seleksi, karena mereka yang lebih berhak," tuturnya.

Hilmi meminta, kepada pegawai honorer yang bakal mengikuti seleksi PPPK untuk mempersiapkan diri. Hal tersebut lantaran indikator kelulusan dalam seleksi tersebut berdasarkan peringkat.

"Ada persaingan satu sama lain, sehingga harus mempersiapkan diri dari sekarang, agar bisa diterima menjadi PPPK," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pejuang Honorer Nakes Indonesia (PHNI) Kabupaten Cirebon Sarniti mengatakan tahun ini kuota untuk formasi tenaga kesehatan honorer sebanyak 2.550, sedangkan pekerja dengan status tersebut sekitar 2.700.

Menurutnya tenaga kesehatan honorer menyebar di pelayanan pusat pelayanan kesehatan (puskesmas), laboratorium kesehatan daerah, public safety center, dan gudang farmasi.

"Perjuangan kami selama ini membuahkan hasil. Buah kesabaran mereka honorer yang bekerja selama lebih dari 10 tahun akan dibayar tuntas," katanya.

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023