Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta warga yang rumahnya rusak berat, sedang dan ringan, mengungsi sementara di tempat aman terutama saat malam hari guna menghindari gempa susulan yang dapat mengakibatkan korban jiwa karena tertimpa bangunan.
"Terutama saat malam hari, warga di titik rawan seperti Kecamatan Cugenang dan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, untuk mengungsi ke tenda yang sudah disiapkan di lapangan terbuka yang dekat dari perkampungan warga atau ke pusat pengungsian di Lapang Prawatasari," kata Herman di Cianjur, Selasa.
Baca juga: 71 korban gempa Cianjur jalani perawatan di RSUP Hasan Sadikin Bandung
Pasalnya ungkap Herman, setelah gempa M 5.6 mengguncang Cianjur, gempa kecil cukup sering dirasakan sehingga warga harus tetap waspada terutama saat malam hari. Warga diminta untuk menginap di tenda pengungsian yang sudah disediakan.
Untuk proses evakuasi warga yang hendak menuju lokasi pengungsian menjelang malam, pihaknya melibatkan ratusan kendaraan milik organisasi kemanusiaan, TNI/Polri dan relawan perorangan untuk mobilisasi warga sehingga lebih mudah serta mendirikan tenda darurat di 12 titik di Kecamatan Cianjur dan Cugenang.
"Untuk mobilisasi warga ke pusat pengungsian atau titik pengungsian di lingkungan sekitar kami dibantu seratusan unit kendaraan dari berbagai organisasi termasuk TNI/Polri terutama saat malam tiba," katanya.
Baca juga: Bangun bangunan tahan gempa penting dilakukan pascagempa Cianjur, kata pakar
Sedangkan untuk warga yang belum mendapat bantuan dan tenda, tutur dia, saat ini sedang diupayakan dengan menyisir setiap titik agar tepat sasaran guna meringankan beban warga, untuk tenda sedang diupayakan agar warga terutama perempuan dan anak tidak kedinginan saat malam.
"Kami tetap mengimbau warga tetap waspada dan hindari tidur di dalam rumah karena hari kedua seratusan lebih guncangan kecil masih terjadi. Kami berharap tidak ada lagi gempa yang dapat merusak dan menyebabkan longsor di Cianjur," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Cianjur minta warga rumahnya rusak mengungsi pada malam hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Terutama saat malam hari, warga di titik rawan seperti Kecamatan Cugenang dan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, untuk mengungsi ke tenda yang sudah disiapkan di lapangan terbuka yang dekat dari perkampungan warga atau ke pusat pengungsian di Lapang Prawatasari," kata Herman di Cianjur, Selasa.
Baca juga: 71 korban gempa Cianjur jalani perawatan di RSUP Hasan Sadikin Bandung
Pasalnya ungkap Herman, setelah gempa M 5.6 mengguncang Cianjur, gempa kecil cukup sering dirasakan sehingga warga harus tetap waspada terutama saat malam hari. Warga diminta untuk menginap di tenda pengungsian yang sudah disediakan.
Untuk proses evakuasi warga yang hendak menuju lokasi pengungsian menjelang malam, pihaknya melibatkan ratusan kendaraan milik organisasi kemanusiaan, TNI/Polri dan relawan perorangan untuk mobilisasi warga sehingga lebih mudah serta mendirikan tenda darurat di 12 titik di Kecamatan Cianjur dan Cugenang.
"Untuk mobilisasi warga ke pusat pengungsian atau titik pengungsian di lingkungan sekitar kami dibantu seratusan unit kendaraan dari berbagai organisasi termasuk TNI/Polri terutama saat malam tiba," katanya.
Baca juga: Bangun bangunan tahan gempa penting dilakukan pascagempa Cianjur, kata pakar
Sedangkan untuk warga yang belum mendapat bantuan dan tenda, tutur dia, saat ini sedang diupayakan dengan menyisir setiap titik agar tepat sasaran guna meringankan beban warga, untuk tenda sedang diupayakan agar warga terutama perempuan dan anak tidak kedinginan saat malam.
"Kami tetap mengimbau warga tetap waspada dan hindari tidur di dalam rumah karena hari kedua seratusan lebih guncangan kecil masih terjadi. Kami berharap tidak ada lagi gempa yang dapat merusak dan menyebabkan longsor di Cianjur," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Cianjur minta warga rumahnya rusak mengungsi pada malam hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022