ANTARAJAWABARAT.com,5/12 - Pelayanan publik di lingkungan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, berjalan normal, meskipun Bupati Garut Aceng HM Fikri tidak masuk kantor sejak ramai pemberitaan pernikahan siri dengan seorang gadis.
"Sejauh ini roda pemerintahan Garut tetap berjalan seperti biasa, bahkan adanya unjuk rasa juga tidak terpengaruh apa-apa, pelayanan tetap normal," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut, Iman Alirahman, kepada wartawan, Rabu.
Ia mengatakan aktivitas PNS diseluruh bidang dan bagian yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat tetap berjalan normal tidak menghadapi kendala.
Bahkan berbagai agenda pemerintahan dan kebijakan, kata Iman, tetap dapat dilakukan dengan baik oleh Bupati atau Wakilnya maupun perwakilan dari pejabat birokrat.
"Meskipun sekarang waktunya agak tersita, karena Bupati harus memberikan penjelasan ke berbagai pihak, terkait persoalannya itu, tapi saya tegaskan roda pemerintahan tetap berjalan baik," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, Lisnawati, mengatakan gejolak massa yang menyerang Bupati Garut tidak mempengaruhi kinerja PNS di lingkungannya.
Seluruh pegawai di Disdukcapil yang berhubungan langsung dengan masyarakat, kata Lisnawati, seperti biasa bekerja melayani permohonan kartu tanda penduduk dan akta kelahiran.
"Pelayanan publik tetap berjalan normal, seperti pembuatan akta kelahiran sehari seperti biasa bisa mencapai 20 hingga 50 pemohon," katanya.
Sementara itu, kantor Bupati Garut, tampak terlihat kosong, hanya pegawai staf yang menduduki setiap meja kantornya masing-masing.
Bahkan di rumah dinas Bupati atau Pendopo di Jalan Kabupaten tampak sepi, hanya terlihat petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga di pos.
"Bapak (Bupati) sedang tidak ada di rumah," kata petugas Satpol PP, Yogi.***1***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Sejauh ini roda pemerintahan Garut tetap berjalan seperti biasa, bahkan adanya unjuk rasa juga tidak terpengaruh apa-apa, pelayanan tetap normal," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut, Iman Alirahman, kepada wartawan, Rabu.
Ia mengatakan aktivitas PNS diseluruh bidang dan bagian yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat tetap berjalan normal tidak menghadapi kendala.
Bahkan berbagai agenda pemerintahan dan kebijakan, kata Iman, tetap dapat dilakukan dengan baik oleh Bupati atau Wakilnya maupun perwakilan dari pejabat birokrat.
"Meskipun sekarang waktunya agak tersita, karena Bupati harus memberikan penjelasan ke berbagai pihak, terkait persoalannya itu, tapi saya tegaskan roda pemerintahan tetap berjalan baik," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, Lisnawati, mengatakan gejolak massa yang menyerang Bupati Garut tidak mempengaruhi kinerja PNS di lingkungannya.
Seluruh pegawai di Disdukcapil yang berhubungan langsung dengan masyarakat, kata Lisnawati, seperti biasa bekerja melayani permohonan kartu tanda penduduk dan akta kelahiran.
"Pelayanan publik tetap berjalan normal, seperti pembuatan akta kelahiran sehari seperti biasa bisa mencapai 20 hingga 50 pemohon," katanya.
Sementara itu, kantor Bupati Garut, tampak terlihat kosong, hanya pegawai staf yang menduduki setiap meja kantornya masing-masing.
Bahkan di rumah dinas Bupati atau Pendopo di Jalan Kabupaten tampak sepi, hanya terlihat petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga di pos.
"Bapak (Bupati) sedang tidak ada di rumah," kata petugas Satpol PP, Yogi.***1***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012