Pemerintah Kota Depok melakukan koordinasi dengan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat untuk mengendalikan inflasi di Kota Depok.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Kota Depok, Adnan Mahyudin, di Depok, Senin mengatakan tingkat inflasi Kota Depok pada semester I tahun ini berada di tingkat yang cukup tinggi, baik di Jawa Barat maupun wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, angka inflasi periode Januari - Juli 2022 Kota Depok mencapai angka 4,58 persen.

"Sudah berada di atas target inflasi nasional yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebesar 3 ± 1 persen," jelas Adnan.

Menurut Adnan, hal ini perlu menjadi perhatian bersama dari seluruh kepala perangkat daerah selaku anggota Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) Kota Depok. Terutama, terkait program dan kegiatan yang dilakukan perangkat daerah dalam mendukung upaya pengendalian inflasi di Kota Depok.

Ia mengatakan, laju inflasi  adalah salah satu faktor penting dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional. Laju inflasi yang rendah dan stabil diharapkan dapat menjaga daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat, sehingga bisa mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami berharap bantuan dan kerja sama dari Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Perwakilan Jabar dalam melakukan langkah dan upaya pengendalian inflasi di Kota Depok. Selain itu juga mengharapkan kesediaan Bulog Sub Divre Cianjur serta Toko Tani Indonesia Center bila perlu melaksanakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," katanya.

 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022