ANTARAJAWABARAT.com, 20/8 - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf meminta agar kegiatan mudik bareng yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan untuk arus mudik tahun berikutnya dilakukan tidak secara bersamaan.
"Sebetulnya mudik bareng itu kalau waktunya tidak bersamaan itu efektif, tapi kalau waktunya bersamaan itu tidak efektif," kata Dede Yusuf di Bandung, Senin.
Secara pribadi, dirinya menyambut baik kegiatan mudik bareng bagi masyarakat yang diadakan oleh masyarakat namun akan menjadi lebih baik lagi jika pelaksanaanya tidak dilakukan secara bersamaan seperti tahun ini.
Ia mengatakan, kegiatan mudik bareng tahun ini pelaksanaanya sangat mepet dan dilaksanakan bersamaan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-67 sehingga secara bersamaan terjadi mobilisasi kendaraan yang sangat tinggi ke jalur mudik yang ada di Provinsi Jabar.
"Jadi macetnya arus mudik tahun ini bukan karena petugasnya tidak ada, tapi faktor itu tadi. Orang baru mudik setelah mereka memperingati HUT RI atau 17 Agustusan dulu," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari aparat kepolisian pada tanggal 17 dan 18 Agustus terjadi lonjakan jumlah kendaraan bermotor yang sangat signifikan di jalan tol.
"Dalam dua hari, berdasarkan laporan petugas terjadi lonjakan hingga 500 ribu kendaraan lewat di jalan tol. Tapi untungnya sekarang sudah normal kembali," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk ke depan pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pelaksanaan arus mudik diatur, artinya pemudik yang menggunakan sepeda motor akan didahulukan untuk melakukan mudik ke kampung halamannya.
"Meskinya pemerintah pusat itu untuk tahun depan mendahulukan pemudik yang menggunakan sepeda motor dulu. Karena nggak bisa dilakukan serentak seperti tahun ini," katanya.
Ajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Sebetulnya mudik bareng itu kalau waktunya tidak bersamaan itu efektif, tapi kalau waktunya bersamaan itu tidak efektif," kata Dede Yusuf di Bandung, Senin.
Secara pribadi, dirinya menyambut baik kegiatan mudik bareng bagi masyarakat yang diadakan oleh masyarakat namun akan menjadi lebih baik lagi jika pelaksanaanya tidak dilakukan secara bersamaan seperti tahun ini.
Ia mengatakan, kegiatan mudik bareng tahun ini pelaksanaanya sangat mepet dan dilaksanakan bersamaan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-67 sehingga secara bersamaan terjadi mobilisasi kendaraan yang sangat tinggi ke jalur mudik yang ada di Provinsi Jabar.
"Jadi macetnya arus mudik tahun ini bukan karena petugasnya tidak ada, tapi faktor itu tadi. Orang baru mudik setelah mereka memperingati HUT RI atau 17 Agustusan dulu," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari aparat kepolisian pada tanggal 17 dan 18 Agustus terjadi lonjakan jumlah kendaraan bermotor yang sangat signifikan di jalan tol.
"Dalam dua hari, berdasarkan laporan petugas terjadi lonjakan hingga 500 ribu kendaraan lewat di jalan tol. Tapi untungnya sekarang sudah normal kembali," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk ke depan pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pelaksanaan arus mudik diatur, artinya pemudik yang menggunakan sepeda motor akan didahulukan untuk melakukan mudik ke kampung halamannya.
"Meskinya pemerintah pusat itu untuk tahun depan mendahulukan pemudik yang menggunakan sepeda motor dulu. Karena nggak bisa dilakukan serentak seperti tahun ini," katanya.
Ajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012