Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat, mengikuti kenaikan mayoritas bursa saham regional Asia.
IHSG ditutup menguat 37,46 poin atau 0,53 persen ke posisi 7.116,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,98 poin atau 0,58 persen ke posisi 1.033,5.
Baca juga: IHSG BEI awal pekan diperkirakan bergerak konsolidatif
"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup menguat di tengah pembicaraan mengenai sanksi ekonomi baru untuk Rusia akibat dari invasi ke Ukraina," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.
Beragam berita mengenai pembantaian yang dilakukan oleh tentara Rusia telah mendorong sejumlah negara anggota mendesak agar Uni Eropa (UE) segera menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Rusia.
Sanksi baru kemungkinan besar akan fokus pada menutup celah dan memperkuat sanksi yang sudah efektif berlaku serta memperpanjang daftar nama individu yang terkena sanksi.
Investor tidak memberi reaksi berlebihan pada pasar obligasi yang memberi sinyal semakin besarnya risiko terjadi resesi ekonomi. Rilis data pasar tenaga kerja (Non-Farm Payrolls) AS meredakan kekhawatiran tentang nasib pemulihan ekonomi keluar dari dampak pandemi.
Sejumlah pejabat tinggi bank sentral AS Federal Reserve (Fed) dijadwalkan berbicara di depan umum minggu ini, dengan prospek mengirimkan sinyal yang lebih tegas (hawkish) lagi.
Baca juga: IHSG BEI Jumat sore ditutup menguat tipis didorong penguatan bursa Asia
Untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Mei, Juni, dan Juli, investor telah menghindari surat utang pemerintah AS bertenor dua tahun sehingga semakin memperparah inversi kurva imbal hasil.
Investor di pasar obligasi tampak meyakini bahwa semua upaya pengetatan kebijakan oleh The Fed mempunyai risiko memicu stagflasi atau bahkan berujung pada resesi ekonomi.
Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah naik tipis meskipun masih ada kekhawatiran mengenai kelangkaan pasokan meskipun sejumlah negara konsumen minyak telah melepas cadangan strategis mereka ke pasar.
Selain itu gencatan senjata selama dua bulan di Yaman yang disponsori oleh PBB telah memberi harapan bahwa masalah pasokan minyak mentah dari Timur Tengah dapat segera mereda.
Dibuka menguat, IHSG langsung melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori positif namun menguat pada pertengahan sesi hingga akhir perdagangan bursa saham.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat dibayangi skeptisisme AS terhadap janji Rusia
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dengan sektor barang baku naik paling tinggi 2,11 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor kesehatan masing-masing naik 2,05 persen dan 1,76 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan sebesar 0,27 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp616,04 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp394,69 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.314.327 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,8 miliar lembar saham senilai Rp11,64 triliun. Sebanyak 274 saham naik, 240 saham menurun, dan 175 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 70,49 poin atau 0,25 persen ke 27.736,47, Indeks Hang Seng naik 462,76 poin atau 2,1 persen ke 22.502,31, dan Straits Times turun 1,26 poin atau 0,04 persen ke 3.420,37.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup menguat 37,46 poin atau 0,53 persen ke posisi 7.116,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,98 poin atau 0,58 persen ke posisi 1.033,5.
Baca juga: IHSG BEI awal pekan diperkirakan bergerak konsolidatif
"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup menguat di tengah pembicaraan mengenai sanksi ekonomi baru untuk Rusia akibat dari invasi ke Ukraina," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.
Beragam berita mengenai pembantaian yang dilakukan oleh tentara Rusia telah mendorong sejumlah negara anggota mendesak agar Uni Eropa (UE) segera menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Rusia.
Sanksi baru kemungkinan besar akan fokus pada menutup celah dan memperkuat sanksi yang sudah efektif berlaku serta memperpanjang daftar nama individu yang terkena sanksi.
Investor tidak memberi reaksi berlebihan pada pasar obligasi yang memberi sinyal semakin besarnya risiko terjadi resesi ekonomi. Rilis data pasar tenaga kerja (Non-Farm Payrolls) AS meredakan kekhawatiran tentang nasib pemulihan ekonomi keluar dari dampak pandemi.
Sejumlah pejabat tinggi bank sentral AS Federal Reserve (Fed) dijadwalkan berbicara di depan umum minggu ini, dengan prospek mengirimkan sinyal yang lebih tegas (hawkish) lagi.
Baca juga: IHSG BEI Jumat sore ditutup menguat tipis didorong penguatan bursa Asia
Untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Mei, Juni, dan Juli, investor telah menghindari surat utang pemerintah AS bertenor dua tahun sehingga semakin memperparah inversi kurva imbal hasil.
Investor di pasar obligasi tampak meyakini bahwa semua upaya pengetatan kebijakan oleh The Fed mempunyai risiko memicu stagflasi atau bahkan berujung pada resesi ekonomi.
Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah naik tipis meskipun masih ada kekhawatiran mengenai kelangkaan pasokan meskipun sejumlah negara konsumen minyak telah melepas cadangan strategis mereka ke pasar.
Selain itu gencatan senjata selama dua bulan di Yaman yang disponsori oleh PBB telah memberi harapan bahwa masalah pasokan minyak mentah dari Timur Tengah dapat segera mereda.
Dibuka menguat, IHSG langsung melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori positif namun menguat pada pertengahan sesi hingga akhir perdagangan bursa saham.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat dibayangi skeptisisme AS terhadap janji Rusia
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dengan sektor barang baku naik paling tinggi 2,11 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor kesehatan masing-masing naik 2,05 persen dan 1,76 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan sebesar 0,27 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp616,04 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp394,69 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.314.327 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,8 miliar lembar saham senilai Rp11,64 triliun. Sebanyak 274 saham naik, 240 saham menurun, dan 175 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 70,49 poin atau 0,25 persen ke 27.736,47, Indeks Hang Seng naik 462,76 poin atau 2,1 persen ke 22.502,31, dan Straits Times turun 1,26 poin atau 0,04 persen ke 3.420,37.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022