Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat tipis pada Jumat sore didorong penguatan bursa Asia serta derasnya jumlah beli bersih asing atau net foreign buy.
IHSG ditutup menguat tipis 7,31 poin atau 0,1 persen ke posisi 7.078,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,52 poin atau 0,44 persen ke posisi 1.027,51.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi melemah karena kekhawatiran konflik Rusia-Ukraina
"Penguatan IHSG didorong peningkatan bursa Asia serta derasnya net foreign buy senilai Rp1,28 triliun atas saham sektor energi, industri baku, dan pertambangan logam ," kata Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Bursa Asia pada pagi hari, kata dia, memang sempat tergelincir ketika data manufaktur Tiongkok yakni The Caixin/Markit Purchasing Managers' Index bulan Maret hanya tumbuh di level 48,1, terendah sejak Februari 2020.
Tetapi setelah dilihat lebih teliti ternyata data tersebut turun hanya karena pengaruh COVID-19 varian Omicron yang sifatnya jangka pendek.
"Mengetahui hal tersebut, investor kembali membeli saham di bursa Asia sehingga akhirnya ditutup menguat," ungkap Edwin.
Dibuka menguat, IHSG langsung melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif, namun perlahan menguat hingga ke zona hijau saat mendekati akhir perdagangan bursa saham dan menetap.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat dibayangi skeptisisme AS terhadap janji Rusia
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor industri naik paling tinggi yaitu 1,19 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing tumbuh 0,87 persen dan 0,75 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dengan yang terdalam yaitu sektor teknologi 2,01 persen, diikuti sektor keuangan sebesar 0,65 persen, sektor barang konsumen non primer 0,62 persen, dan sektor properti 0,51 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp1,28 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,18 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.290.560 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,34 miliar lembar saham senilai Rp14,26 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 299 saham menurun, dan 173 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 155,44 poin atau 0,56 persen ke 27.665,98, indeks Hang Seng menguat 42,7 poin atau 0,19 persen ke 22.039,55, dan Straits Times meningkat 10,59 poin atau 0,31 persen ke 3.419,11.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan menguat terbatas ikuti bursa saham Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup menguat tipis 7,31 poin atau 0,1 persen ke posisi 7.078,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,52 poin atau 0,44 persen ke posisi 1.027,51.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi melemah karena kekhawatiran konflik Rusia-Ukraina
"Penguatan IHSG didorong peningkatan bursa Asia serta derasnya net foreign buy senilai Rp1,28 triliun atas saham sektor energi, industri baku, dan pertambangan logam ," kata Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Bursa Asia pada pagi hari, kata dia, memang sempat tergelincir ketika data manufaktur Tiongkok yakni The Caixin/Markit Purchasing Managers' Index bulan Maret hanya tumbuh di level 48,1, terendah sejak Februari 2020.
Tetapi setelah dilihat lebih teliti ternyata data tersebut turun hanya karena pengaruh COVID-19 varian Omicron yang sifatnya jangka pendek.
"Mengetahui hal tersebut, investor kembali membeli saham di bursa Asia sehingga akhirnya ditutup menguat," ungkap Edwin.
Dibuka menguat, IHSG langsung melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif, namun perlahan menguat hingga ke zona hijau saat mendekati akhir perdagangan bursa saham dan menetap.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat dibayangi skeptisisme AS terhadap janji Rusia
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor industri naik paling tinggi yaitu 1,19 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing tumbuh 0,87 persen dan 0,75 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dengan yang terdalam yaitu sektor teknologi 2,01 persen, diikuti sektor keuangan sebesar 0,65 persen, sektor barang konsumen non primer 0,62 persen, dan sektor properti 0,51 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp1,28 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,18 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.290.560 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,34 miliar lembar saham senilai Rp14,26 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 299 saham menurun, dan 173 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 155,44 poin atau 0,56 persen ke 27.665,98, indeks Hang Seng menguat 42,7 poin atau 0,19 persen ke 22.039,55, dan Straits Times meningkat 10,59 poin atau 0,31 persen ke 3.419,11.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan menguat terbatas ikuti bursa saham Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022