Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa pembangunan Persemaian Mentawir di dekat Ibu Kota Nusanantara (IKN) akan mendukung upaya rehabilitasi lahan yang mengawali pembangunan IKN, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Bapak Presiden meminta dari 256 ribu hektare areal seluruh daerah otorita IKN, 70 persen adalah tutupan alam dan pepohonan, sekarang baru ada 42 persen, sehingga harus ditambahkan 28 persen lagi untuk bisa hijau semuanya," kata Menteri LHK Siti dalam keterangan KLHK yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Menteri LHK Siti saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin (14/3).
Siti menjelaskan bahwa diperkirakan untuk tercapai 70 persen atau mencakup lahan seluas sekitar 80 ribu hektare akan selesai tertanam dalam waktu 2-3 tahun dan akan terlihat hasilnya dalam 4-5 tahun.
"Sehingga konsep IKN sebagai green city akan betul-betul terlihat," katanya.
KLHK sendiri tengah membangun Persemaian Mentawir di dekat kawasan inti IKN seluas 120 hektare, dengan area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare.
Persemaian itu menggunakan konsep kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU), yaitu kolaborasi antara KLHK, Kementerian PUPR dan swasta. Persemaian itu dapat memproduksi 15-20 juta bibit per tahun.
Nantinya jutaan bibit yang dihasilkan dari Persemaian Mentawir akan dibawa ke IKN untuk kemudian ditanam di lahan-lahan kritis.
Persemaian Mentawir dalam 6-7 bulan ke depan diharapkan akan dapat memproduksi 15-20 juta bibit pohon, yang antara lain terdiri atas kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. Dengan penanaman pohon-pohon tersebut, diharapkan akan menarik satwa dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers usai peninjauan mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen mengawali pembangunan IKN dengan melakukan rehabilitasi hutan di sekitarnya.
"Inilah yang sudah sering saya sampaikan bahwa pembangunan IKN akan kami awali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada, agar area-area di IKN dan sekitarnya kembali pada fungsi semula, yaitu sebagai hutan tropis dan bukan hutan monokultur yang homogen," ujar Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Bapak Presiden meminta dari 256 ribu hektare areal seluruh daerah otorita IKN, 70 persen adalah tutupan alam dan pepohonan, sekarang baru ada 42 persen, sehingga harus ditambahkan 28 persen lagi untuk bisa hijau semuanya," kata Menteri LHK Siti dalam keterangan KLHK yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Menteri LHK Siti saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin (14/3).
Siti menjelaskan bahwa diperkirakan untuk tercapai 70 persen atau mencakup lahan seluas sekitar 80 ribu hektare akan selesai tertanam dalam waktu 2-3 tahun dan akan terlihat hasilnya dalam 4-5 tahun.
"Sehingga konsep IKN sebagai green city akan betul-betul terlihat," katanya.
KLHK sendiri tengah membangun Persemaian Mentawir di dekat kawasan inti IKN seluas 120 hektare, dengan area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare.
Persemaian itu menggunakan konsep kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU), yaitu kolaborasi antara KLHK, Kementerian PUPR dan swasta. Persemaian itu dapat memproduksi 15-20 juta bibit per tahun.
Nantinya jutaan bibit yang dihasilkan dari Persemaian Mentawir akan dibawa ke IKN untuk kemudian ditanam di lahan-lahan kritis.
Persemaian Mentawir dalam 6-7 bulan ke depan diharapkan akan dapat memproduksi 15-20 juta bibit pohon, yang antara lain terdiri atas kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. Dengan penanaman pohon-pohon tersebut, diharapkan akan menarik satwa dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers usai peninjauan mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen mengawali pembangunan IKN dengan melakukan rehabilitasi hutan di sekitarnya.
"Inilah yang sudah sering saya sampaikan bahwa pembangunan IKN akan kami awali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada, agar area-area di IKN dan sekitarnya kembali pada fungsi semula, yaitu sebagai hutan tropis dan bukan hutan monokultur yang homogen," ujar Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022