Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Jawa Barat bekerja sama dengan Jabar Bergerak Kota dan Kabupaten Bekasi menyelenggarakan 'Bekasi Edu dan Job Fair' pada 9-10 Maret 2022 guna menyiapkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus membantu pelajar menentukan karir ke depan.
"Untuk menyiapkan generasi emas di tahun 2045, Pemkot Bekasi memberikan dukungan dalam pengembangan dunia pendidikan maupun dunia pekerjaan. Masalah tidak seimbang antara kebutuhan pendidikan dengan dunia kerja perlu dituntaskan," kata istri Plt Wali Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto di Bekasi, Rabu.
Baca juga: Job Fair 2019 di Disnakertrans Jabar tersedia 1.318 lowongan kerja
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan tujuan kegiatan Bekasi Edu dan Job Fair ini adalah memberikan informasi kepada pelajar kelas 12 untuk menentukan arah karir selanjutnya.
"Tujuan acara ini sebagai wadah pelayanan informasi kepada siswa kelas 12 untuk merencanakan pendidikan dalam pengembangan karir sesuai keinginan dan cita-cita mereka," katanya.
Sebanyak 4.000 siswa hadir pada acara tersebut, dan dibagi menjadi empat sesi selama sehari guna meminimalisasi terjadinya kerumunan. Ada 10 perusahaan industri, 20 perguruan tinggi, serta 10 sekolah menengah kejuruan yang memiliki produk kreatif di Jawa Barat ikut berpartisipasi.
Mengusung tema generasi emas 2045, Dinas Pendidikan Jawa Barat memiliki beberapa program, di antaranya Simple Race (Satu Rekening Satu Pelajar), program kurikulum Vokasi Shopee, Sekolah Pencetak Wirausaha, dan pengembangan sumber daya manusia dengan mengadakan SMK BLUD yang diikuti 35 SMK se-Jawa Barat.
Pendiri Jawa Barat Bergerak Atalia Praratya Kamil menyinggung tentang literasi keuangan. Hal ini penting disampaikan, karena dengan manajemen keuangan yang benar para pekerja dapat menghindari sifat berfoya-foya.
Baca juga: Disnakertrans Jabar Sediakan 8.000 Lowongan Kerja
"Jika keuangan tidak dikelola dengan baik dari hasil kerja, akan ada tindakan kriminal terhadap uang. Maka, penting untuk pelajar mengetahui literasi finansial karena akan memudahkan kita dalam merencanakan keuangan masa depan," kata istri Gubernur Jawa Barat itu.
Anak muda, lanjutnya, perlu dibekali dengan kemampuan mengelola modal dengan baik, mengetahui cara mengatur pengeluaran, mempersiapkan diri dengan risiko keuangan, serta mengatasi resesi jangka panjang yang terjadi di lingkungan," imbuh dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Untuk menyiapkan generasi emas di tahun 2045, Pemkot Bekasi memberikan dukungan dalam pengembangan dunia pendidikan maupun dunia pekerjaan. Masalah tidak seimbang antara kebutuhan pendidikan dengan dunia kerja perlu dituntaskan," kata istri Plt Wali Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto di Bekasi, Rabu.
Baca juga: Job Fair 2019 di Disnakertrans Jabar tersedia 1.318 lowongan kerja
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan tujuan kegiatan Bekasi Edu dan Job Fair ini adalah memberikan informasi kepada pelajar kelas 12 untuk menentukan arah karir selanjutnya.
"Tujuan acara ini sebagai wadah pelayanan informasi kepada siswa kelas 12 untuk merencanakan pendidikan dalam pengembangan karir sesuai keinginan dan cita-cita mereka," katanya.
Sebanyak 4.000 siswa hadir pada acara tersebut, dan dibagi menjadi empat sesi selama sehari guna meminimalisasi terjadinya kerumunan. Ada 10 perusahaan industri, 20 perguruan tinggi, serta 10 sekolah menengah kejuruan yang memiliki produk kreatif di Jawa Barat ikut berpartisipasi.
Mengusung tema generasi emas 2045, Dinas Pendidikan Jawa Barat memiliki beberapa program, di antaranya Simple Race (Satu Rekening Satu Pelajar), program kurikulum Vokasi Shopee, Sekolah Pencetak Wirausaha, dan pengembangan sumber daya manusia dengan mengadakan SMK BLUD yang diikuti 35 SMK se-Jawa Barat.
Pendiri Jawa Barat Bergerak Atalia Praratya Kamil menyinggung tentang literasi keuangan. Hal ini penting disampaikan, karena dengan manajemen keuangan yang benar para pekerja dapat menghindari sifat berfoya-foya.
Baca juga: Disnakertrans Jabar Sediakan 8.000 Lowongan Kerja
"Jika keuangan tidak dikelola dengan baik dari hasil kerja, akan ada tindakan kriminal terhadap uang. Maka, penting untuk pelajar mengetahui literasi finansial karena akan memudahkan kita dalam merencanakan keuangan masa depan," kata istri Gubernur Jawa Barat itu.
Anak muda, lanjutnya, perlu dibekali dengan kemampuan mengelola modal dengan baik, mengetahui cara mengatur pengeluaran, mempersiapkan diri dengan risiko keuangan, serta mengatasi resesi jangka panjang yang terjadi di lingkungan," imbuh dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022