Kapala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor Eko Prabowo menjelaskan syarat mudah gratis naik Bus Kita Trans Pakuan yang akan mulai beroperasi pada Selasa, 2 November 2021.
"Iya jadi gratis. Kalau mau naik, download aplikasi Biskita. Kalau bisa ke titik shalter atau bus stop, tidak masalah, kalau tidak punya hp segala macem, untuk tahap uji coba tidak masalah," katanya saat ditemui di kantornya di Tajur Kota Bogor, Jawa Barat usai rapat koordikasi, Minggu.
Eko menyampaikan, selama dua bulan ke depan, Bus Kita Trans Pakuan yang secara bertahap akan menggantikan angkutan kota (angkot) akan digratiskan agar penumpang terbiasa dengan alur pelayanan bus itu terlebih dahulu.
Dengan tujuan itu maka syarat bagi penumpang pun dipermudah bahkan digratiskan.
Mulai dari mengecek rute di koridor satu sampai enam menggunakan map yang disediakan dalam aplikasi Biskita maupun posisi bus untuk mengetahui jarak dan perkiraan waktu tunggu yang dibutuhkan.
Setelah itu, ke depan penumpang akan diperkenalkan dengan pembayaran yang nanti akan menggunakan tap kartu.
Hanya saja, ada peraturan bagi penumpang ketika di dalam bus yakni tidak diperkenankan makan sesuai protokol kesehatan masyarakat di masa Pandemi COVID-19.
Pada tahap pertama, kata Eko, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan mengejar agar 49 bus yang menggantikan 147 angkot bisa beroperasi pada pembukaan resmi yang akan dilaksanakan pada Jumat, 26 November 2021.
Masyarakat akan diberi kesempatan untuk mengenal bus yang didesain sedemikian rupa dengan ciri khas batik Bogor di belakang bodinya.
Bus yang berkapasitas 20 orang penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri itu atau tiga kali lipat kapastias angkot pun boleh memuat full penumpang, karena status Kota Bogor yang telah dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Sejumlah fasilitas pun disediakan, pada interior terpasang pendingin udara (AC), CCTV, passenger counting system, tempat duduk khusus disabilitas, peralatan keamanan APAR, pintu emergency dan fasilitas bracket atau rak khusus sepeda.
"Fasilitasnya lengkap, biar masyarakat kenal dulu," katanya.
Baca juga: Bus Trans Pakuan Bogor beri subsidi kepada penumpang
Baca juga: Mahasiswa pembuat bantal pereda gangguan rahang juarai Pimnas 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Iya jadi gratis. Kalau mau naik, download aplikasi Biskita. Kalau bisa ke titik shalter atau bus stop, tidak masalah, kalau tidak punya hp segala macem, untuk tahap uji coba tidak masalah," katanya saat ditemui di kantornya di Tajur Kota Bogor, Jawa Barat usai rapat koordikasi, Minggu.
Eko menyampaikan, selama dua bulan ke depan, Bus Kita Trans Pakuan yang secara bertahap akan menggantikan angkutan kota (angkot) akan digratiskan agar penumpang terbiasa dengan alur pelayanan bus itu terlebih dahulu.
Dengan tujuan itu maka syarat bagi penumpang pun dipermudah bahkan digratiskan.
Mulai dari mengecek rute di koridor satu sampai enam menggunakan map yang disediakan dalam aplikasi Biskita maupun posisi bus untuk mengetahui jarak dan perkiraan waktu tunggu yang dibutuhkan.
Setelah itu, ke depan penumpang akan diperkenalkan dengan pembayaran yang nanti akan menggunakan tap kartu.
Hanya saja, ada peraturan bagi penumpang ketika di dalam bus yakni tidak diperkenankan makan sesuai protokol kesehatan masyarakat di masa Pandemi COVID-19.
Pada tahap pertama, kata Eko, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan mengejar agar 49 bus yang menggantikan 147 angkot bisa beroperasi pada pembukaan resmi yang akan dilaksanakan pada Jumat, 26 November 2021.
Masyarakat akan diberi kesempatan untuk mengenal bus yang didesain sedemikian rupa dengan ciri khas batik Bogor di belakang bodinya.
Bus yang berkapasitas 20 orang penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri itu atau tiga kali lipat kapastias angkot pun boleh memuat full penumpang, karena status Kota Bogor yang telah dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Sejumlah fasilitas pun disediakan, pada interior terpasang pendingin udara (AC), CCTV, passenger counting system, tempat duduk khusus disabilitas, peralatan keamanan APAR, pintu emergency dan fasilitas bracket atau rak khusus sepeda.
"Fasilitasnya lengkap, biar masyarakat kenal dulu," katanya.
Baca juga: Bus Trans Pakuan Bogor beri subsidi kepada penumpang
Baca juga: Mahasiswa pembuat bantal pereda gangguan rahang juarai Pimnas 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021