Presiden RI Joko Widodo mengatakan doa adalah senjata orang mukmin atau orang beriman yang dapat menjadi kekuatan maha dahsyat untuk membangkitkan harapan, terutama di masa pandemi saat ini.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Minggu malam.
"Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin. Penguat dan penyembuh. Sebagai kekuatan maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme," ujar Presiden sebagaimana disaksikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden mengatakan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan, para tokoh lintas agama berhimpun dalam kebersamaan, bersama berzikir melantunkan doa, bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, sekaligus memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang agar bangsa dan negara Indonesia segera terbebas dari pandemi COVID-19.
Kepala Negara menyampaikan para tokoh lintas agama juga memohon kepada Tuhan agar bangsa Indonesia mendapat cahaya terang untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia maju.
"Dalam kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas berbagai upaya bantuan dan juga dukungan dari alim ulama, dari para pemuka agama dan para mubaligh yang selalu mengajak umat untuk mematuhi protokol kesehatan, membantu percepatan vaksinasi serta membimbing dan mendampingi umat melalui situasi yang sulit ini," jelas Presiden.
Pada kesempatan itu Presiden juga mengajak seluruh pihak mengingat bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini merupakan berkat rahmat Allah SWT sebagai buah perjuangan dari para syuhada, dan semangat persatuan dan kebersamaan dari seluruh anak bangsa tanpa mengenal perbedaan suku, agama dan juga golongan.
"Saya percaya semangat kebersamaan dan gotong-royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa kita, laksana api yang menyala-nyala terutama di saat bangsa dan negara kita menghadapi ujian dan tantangan. Saat ini negara kita sedang menghadapi ujian sangat berat yaitu pandemi COVID-19, karena itu saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan merapatkan barisan bahu-membahu melakukan ikhtiar lahir maupun batin. Bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19," jelas Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi akui kemunculan corona varian delta tak terprediksi
Baca juga: Lompatan kasus COVID-19 bisa direm karena PPKM, kata Presiden
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Minggu malam.
"Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin. Penguat dan penyembuh. Sebagai kekuatan maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme," ujar Presiden sebagaimana disaksikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden mengatakan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan, para tokoh lintas agama berhimpun dalam kebersamaan, bersama berzikir melantunkan doa, bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, sekaligus memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang agar bangsa dan negara Indonesia segera terbebas dari pandemi COVID-19.
Kepala Negara menyampaikan para tokoh lintas agama juga memohon kepada Tuhan agar bangsa Indonesia mendapat cahaya terang untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia maju.
"Dalam kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas berbagai upaya bantuan dan juga dukungan dari alim ulama, dari para pemuka agama dan para mubaligh yang selalu mengajak umat untuk mematuhi protokol kesehatan, membantu percepatan vaksinasi serta membimbing dan mendampingi umat melalui situasi yang sulit ini," jelas Presiden.
Pada kesempatan itu Presiden juga mengajak seluruh pihak mengingat bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini merupakan berkat rahmat Allah SWT sebagai buah perjuangan dari para syuhada, dan semangat persatuan dan kebersamaan dari seluruh anak bangsa tanpa mengenal perbedaan suku, agama dan juga golongan.
"Saya percaya semangat kebersamaan dan gotong-royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa kita, laksana api yang menyala-nyala terutama di saat bangsa dan negara kita menghadapi ujian dan tantangan. Saat ini negara kita sedang menghadapi ujian sangat berat yaitu pandemi COVID-19, karena itu saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan merapatkan barisan bahu-membahu melakukan ikhtiar lahir maupun batin. Bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19," jelas Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi akui kemunculan corona varian delta tak terprediksi
Baca juga: Lompatan kasus COVID-19 bisa direm karena PPKM, kata Presiden
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021