Bupati Bogor, Jawa Barat Ade Yasin memberikan alasan atas meningkatnya secara drastis kasus harian penularan COVID-19 di daerah itu pada dua hari terakhir, yang melonjak mencapai 928 sejak Selasa (13/7).
"Angka penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan sejak Selasa 13 Juli 2021, yakni 928 kasus, dari sebelumnya yang hanya sekitar 200-500-an kasus per hari," katanya di Cibinong, Kamis (15/7).
Terkait lonjakan kasus tersebut, ia menjelaskan bahwa hal itu karena sudah terintegrasinya secara penuh aplikasi geoportal dengan aplikasi "all record" nasional.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa terintegrasinya dua aplikasi tersebut membuat laporan kasus positif pasien dengan alamat Kabupaten Bogor di rumah sakit dari luar Bogor pun secara otomatis akan masuk ke dalam catatan.
Namun, kata dia, dengan begitu kini tidak ada lagi fasilitas verifikasi kasus dengan pasien yang murni tinggal di Kabupaten Bogor.
"Sehingga kita tidak dapat memisahkan mana yang benar-benar tinggal di Kabupaten Bogor, mana yang hanya ber-KTP Kabupaten Bogor tetapi tidak tinggal di sini," katanya.
Kini total kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor sudah mencapai 26.455 kasus sejak awal pandemi, dengan rincian 5.187 kasus berstatus masih aktif, 260 kasus meninggal dunia, dan 21.002 kasus sembuh dari COVID-19, demikian Ade Yasin.
Baca juga: Pemkab Bogor targetkan 2.000 sasaran setiap vaksinasi COVID
Baca juga: Pemkab Bogor buka rekrutmen sukarelawan usai 90 nakes positf COVID-19
Baca juga: Pemkab Bogor bentuk petugas pemulasaraan jenazah pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Angka penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan sejak Selasa 13 Juli 2021, yakni 928 kasus, dari sebelumnya yang hanya sekitar 200-500-an kasus per hari," katanya di Cibinong, Kamis (15/7).
Terkait lonjakan kasus tersebut, ia menjelaskan bahwa hal itu karena sudah terintegrasinya secara penuh aplikasi geoportal dengan aplikasi "all record" nasional.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa terintegrasinya dua aplikasi tersebut membuat laporan kasus positif pasien dengan alamat Kabupaten Bogor di rumah sakit dari luar Bogor pun secara otomatis akan masuk ke dalam catatan.
Namun, kata dia, dengan begitu kini tidak ada lagi fasilitas verifikasi kasus dengan pasien yang murni tinggal di Kabupaten Bogor.
"Sehingga kita tidak dapat memisahkan mana yang benar-benar tinggal di Kabupaten Bogor, mana yang hanya ber-KTP Kabupaten Bogor tetapi tidak tinggal di sini," katanya.
Kini total kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor sudah mencapai 26.455 kasus sejak awal pandemi, dengan rincian 5.187 kasus berstatus masih aktif, 260 kasus meninggal dunia, dan 21.002 kasus sembuh dari COVID-19, demikian Ade Yasin.
Baca juga: Pemkab Bogor targetkan 2.000 sasaran setiap vaksinasi COVID
Baca juga: Pemkab Bogor buka rekrutmen sukarelawan usai 90 nakes positf COVID-19
Baca juga: Pemkab Bogor bentuk petugas pemulasaraan jenazah pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021