Subang, 1/12 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Jawa Barat, menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di wilayah tersebut dengan Program Terapi Rumatan Metadon atau PTRM.
Kepala Dinkes Kabupaten Subang Wawan Setiawan saat memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS se-Dunia dan Hari Kesehatan Nasional di Puskesmas Sukarahayu, Rabu di Subang mengatakan program terapi rumatan metadon tersebut merupakan upaya penanggulangan penyebaran kasus HIV/AIDS terhadap golongan pengguna narkoba suntik atau penasun di Kabupaten Subang.
"Penyalahguna narkoba suntik (IDU) dan penyebaran virus HIV/AIDS mengalami peningkatan secara cepat bahkan di Kabupaten Subang jumlah penyalahguna narkoba suntik telah memasuki tahap memprihatinkan. Maka dari itu kami canangkan program terapi rumatan metadon sebagai salah satu upaya penanggulangan HIV/AIDS di Subang," ungkap Wawan.
Ia mengatakan kelompok berisiko pengguna narkoba suntik menyumbang 49,9 persen atas epidemi HIV/AIDS di Indonesia saat ini, dengan demikian upaya memutus rantai penularan HIV di kalangan pengguna narkoba ini merupakan hal paling penting.
Dia juga menjelaskan, program terapi rumatan metadon merupakan salah satu bentuk program dengan pendekatan pengurangan dampak buruk yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pengguna narkoba suntik sehingga para pengguna narkoba suntik dapat beraktivitas secara normal dan produktif serta mampu menekan angka kriminalitas yang disebabkan pengaruh narkoba.
"Program terapi rumatan metadon merupakan salah satu dari 12 upaya Harm Reduction atau pengurangan dampak buruk yang memiliki tujuan utama untuk meminimalkan risiko yang dialami penderita ketergantungan opioid serta menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dari golongan pengguna jarum suntik bergantian," jelasnya.
Saat ini, kata dia, program terapi rumatan metadon mulai diterapkan di tingkat Puskesmas.
"Kami mulai terapkan terapi rumatan metadon di Puskesmas Sukarahayu Subang sebagai media konsultasi serta sosialisasi perubahan perilaku pecandu narkoba suntik dengan meminum cairan metadon di bawah pengawasan supervisi medis sehingga risiko penularan HIV dari jarum suntik mampu diminimalisir," tegas dia.
Di klinik program terapi rumatan metadon Puskesmas Sukarahayu tersebut, menurut Wawan, dilakukan pemeriksaan psikologis klien, layanan VCT atau Voluntary Counseling and Testing, kelompok dukungan serta pertemuan klien.
"Kami berharap klinik program terapi rumatan metadon tersebut mampu menyelamatkan generasi muda Subang dari jeratan narkoba serta penularan HIV/AIDS," demikian Wawan.
Jamal AR
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Kepala Dinkes Kabupaten Subang Wawan Setiawan saat memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS se-Dunia dan Hari Kesehatan Nasional di Puskesmas Sukarahayu, Rabu di Subang mengatakan program terapi rumatan metadon tersebut merupakan upaya penanggulangan penyebaran kasus HIV/AIDS terhadap golongan pengguna narkoba suntik atau penasun di Kabupaten Subang.
"Penyalahguna narkoba suntik (IDU) dan penyebaran virus HIV/AIDS mengalami peningkatan secara cepat bahkan di Kabupaten Subang jumlah penyalahguna narkoba suntik telah memasuki tahap memprihatinkan. Maka dari itu kami canangkan program terapi rumatan metadon sebagai salah satu upaya penanggulangan HIV/AIDS di Subang," ungkap Wawan.
Ia mengatakan kelompok berisiko pengguna narkoba suntik menyumbang 49,9 persen atas epidemi HIV/AIDS di Indonesia saat ini, dengan demikian upaya memutus rantai penularan HIV di kalangan pengguna narkoba ini merupakan hal paling penting.
Dia juga menjelaskan, program terapi rumatan metadon merupakan salah satu bentuk program dengan pendekatan pengurangan dampak buruk yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pengguna narkoba suntik sehingga para pengguna narkoba suntik dapat beraktivitas secara normal dan produktif serta mampu menekan angka kriminalitas yang disebabkan pengaruh narkoba.
"Program terapi rumatan metadon merupakan salah satu dari 12 upaya Harm Reduction atau pengurangan dampak buruk yang memiliki tujuan utama untuk meminimalkan risiko yang dialami penderita ketergantungan opioid serta menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dari golongan pengguna jarum suntik bergantian," jelasnya.
Saat ini, kata dia, program terapi rumatan metadon mulai diterapkan di tingkat Puskesmas.
"Kami mulai terapkan terapi rumatan metadon di Puskesmas Sukarahayu Subang sebagai media konsultasi serta sosialisasi perubahan perilaku pecandu narkoba suntik dengan meminum cairan metadon di bawah pengawasan supervisi medis sehingga risiko penularan HIV dari jarum suntik mampu diminimalisir," tegas dia.
Di klinik program terapi rumatan metadon Puskesmas Sukarahayu tersebut, menurut Wawan, dilakukan pemeriksaan psikologis klien, layanan VCT atau Voluntary Counseling and Testing, kelompok dukungan serta pertemuan klien.
"Kami berharap klinik program terapi rumatan metadon tersebut mampu menyelamatkan generasi muda Subang dari jeratan narkoba serta penularan HIV/AIDS," demikian Wawan.
Jamal AR
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010