Cianjur, 29/10 (ANTARA) - Berbagai kalangan elemen masyarakat Cianjur mengutuk penyerangan yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku dari organisasi masa Sundawani, terhadap aktivis dan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cianjur, Jabar.

Bahkan, pendiri dan pengurus LBH Cianjur, didampingi berbagai elemen masyarakat, Jumat, melaporkan penyerangan dan pengrusakan serta pemukulan itu ke Mapolres Cianjur.

Ketua LBH Cianjur, D Muharam Junaidi SH didampingi pendiri LBH Cianjur, Yudi Junadi SH, mengungkapkan pihaknya sangat menyayangkan aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut.

"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, untuk meredam sikap kritis terhadap penguasa, apapun alasan mereka," katanya.

Menyikapi hal tersebut, kata dia, pihaknya telah menempuh prosedur, sebelum melaporkan hal tersebut ke Mapolres Cianjur, dimana beberapa orang aktivis yang mendapatkan pemukulan telah di visum.

Yudi Junadi menambahkan, pihaknya dalam hal ini, selaku pendiri LBH Cianjur, merasa terusik dengan sikap arogansi yang dilakukan sekelompok orang dari ormas yang baru di Cianjur itu.

Saat ini pihaknya akan menempuh jalur hukum dan mendesak pihak Polres Cianjur, untuk segera menangkap siapapun yang terlibat dalam penyerangan dan penganiayaan terhadap para aktivis itu.

"Desakan kami pihak berwajib yang saat kejadian berada di lokasi, segera menangkap semua pelaku yang terlibat dalam persitiwa yang menyebabkan beberapa orang aktivis luka-luka dan kantor LBH Cianjur, rusak," ucapnya.

Sementara itu, berbagai kalangan di Cianjur dan luar kota, menyatakan sikap yang sama. Bahkan ancaman dari berbagai LSM dan ormas di Cianjur, menyatakan siap turun ke jalan jika Polres Cianjur, tidak segera bertindak.

"Penyerangan kantor LBH Cianjur, ini satu bentuk tidakan yang sangat-sangat tidak terpuji dan memalukan budaya kebangsaan," kata Eko Wiwit ketuya LSM Pasal Cipanas.
Dia menambahkan, apapun alasananya dari sekelompok orang tersebut, adalah kriminalitas dan bukan tindakan bangsa yang berbudaya.

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010