Indramayu,12/1(ANTARA)- Warga desa mengkhawatirkan terjadi hujan deras disertai angin kencang yang dapat menimbulkan bencana akhir-akhir ini di daerah pantai Utara Indramayu,Jawa Barat.
Yono seorang warga Lelea kepada wartawan di Indramayu , Selasa, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang setiap sore terus terjadi didesanya.
Sebelumnya angin kencang telah menghancurkan ratusan rumah di Lelea,khawatir bila kejadian tersebut terulang kembali.
"Angin kencang yang telah menghancurkan desanya terjadi kurang dari dua pekan lalu. Saat itu dia sedang memperbaiki tanggul sawah,tiba-tiba terlihat jelas pusaran angin menuju kearah desa Lelea,hitungan detik desanya hancur berantakan,"katanya.
Selain desa Lelea kecamatan Lelea,desa Suka Slamet kecamatan Kroya angin kencang telah menghancurkan ratusan rumah serta sejumlah kandang peternak ayam setempat.
Rasudin seorang warga Suka slamet mengaku, angin kencang yang telah menerjang desanya beberapa bulan lalu,hingga sekarang masih meninggalkan trauma yang mendalam, terbayang dibenaknya atap rumah beterbangan,dia berdoa kejadian tersebut cukup sekali.
"Bencana angin kencang di desa Suka Slamet,telah menghancurkan rumahnya hingga kini masih dalam perbaikan, meski dapat bantuan dari pemerintah setempat,"ujarnya.
Sementara itu hujan deras disertai angin kencang membuat sebagaian nelayan di pesisir pantai utara Indramayu memilih berhenti melaut karena khawatir perahunya tenggelam disapu angin tersebut.
"Hujan deras disertai angin kencang nelayan takut berangkat melaut, karena angin dilaut lebih kencang,sedangkan perahu yang dimiliki sebagian nelayan lokal masih tradisional dengan ukuran kecil,tidak seimbang dengan anginnya,"kata Warnadji seorang nelayan lokal di pantai Eretan Indramayu.
Dia menambahkan,hujan angin memang biasa terjadi pada bulan Desember hingga berhenti awal bulan April,nelayan setempat meyebutnya "baratan" memaksakan berangkat melaut resiko cukup tinggi,karena angin kencang berpotensi gelombang tinggi,apalagi hujan deras jarak pandang terbatas.
"Rasa khawatir bila hujan deras disertai angin kencang terus mengguyur desanya,karena bencana angin kencang tersebut sering melanda daerah pantai Utara Indramayu dan menimbulkan bencana,"katanya.
Enjang Solihin
(T.K-IP/C/Y003/Y003) 12-01-2010 07:18:02
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Yono seorang warga Lelea kepada wartawan di Indramayu , Selasa, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang setiap sore terus terjadi didesanya.
Sebelumnya angin kencang telah menghancurkan ratusan rumah di Lelea,khawatir bila kejadian tersebut terulang kembali.
"Angin kencang yang telah menghancurkan desanya terjadi kurang dari dua pekan lalu. Saat itu dia sedang memperbaiki tanggul sawah,tiba-tiba terlihat jelas pusaran angin menuju kearah desa Lelea,hitungan detik desanya hancur berantakan,"katanya.
Selain desa Lelea kecamatan Lelea,desa Suka Slamet kecamatan Kroya angin kencang telah menghancurkan ratusan rumah serta sejumlah kandang peternak ayam setempat.
Rasudin seorang warga Suka slamet mengaku, angin kencang yang telah menerjang desanya beberapa bulan lalu,hingga sekarang masih meninggalkan trauma yang mendalam, terbayang dibenaknya atap rumah beterbangan,dia berdoa kejadian tersebut cukup sekali.
"Bencana angin kencang di desa Suka Slamet,telah menghancurkan rumahnya hingga kini masih dalam perbaikan, meski dapat bantuan dari pemerintah setempat,"ujarnya.
Sementara itu hujan deras disertai angin kencang membuat sebagaian nelayan di pesisir pantai utara Indramayu memilih berhenti melaut karena khawatir perahunya tenggelam disapu angin tersebut.
"Hujan deras disertai angin kencang nelayan takut berangkat melaut, karena angin dilaut lebih kencang,sedangkan perahu yang dimiliki sebagian nelayan lokal masih tradisional dengan ukuran kecil,tidak seimbang dengan anginnya,"kata Warnadji seorang nelayan lokal di pantai Eretan Indramayu.
Dia menambahkan,hujan angin memang biasa terjadi pada bulan Desember hingga berhenti awal bulan April,nelayan setempat meyebutnya "baratan" memaksakan berangkat melaut resiko cukup tinggi,karena angin kencang berpotensi gelombang tinggi,apalagi hujan deras jarak pandang terbatas.
"Rasa khawatir bila hujan deras disertai angin kencang terus mengguyur desanya,karena bencana angin kencang tersebut sering melanda daerah pantai Utara Indramayu dan menimbulkan bencana,"katanya.
Enjang Solihin
(T.K-IP/C/Y003/Y003) 12-01-2010 07:18:02
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010