Para seniman muda menggelar pameran seni rupa modern bertajuk "Poetical Vector" yang berlangsung mulai 10 Juli hingga 10 Agustus 2020, dengan mengambil poin-poin menarik dari karya maestro seni rupa Gregorius Sidharta yang kemudian menghasilkan karya-karya dalam bentuk baru.
"Satu hal yang menginspirasi dari karya-karya G. Sidharta adalah bagaimana beliau mempunyai kemampuan eksplorasi, dan ketidakberpihakan beliau terhadap satu konsep atau satu gaya tertentu, sehingga membuat beliau lebih mampu bereksplorasi. Nah itu yang coba saya lakukan dalam karya ini untuk lebih bermain eksploratif pada material batu, logam dan nikel," kata salah satu seniman yang ikut berpameran, Gabriel Ariel saat pembukaan pameran di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat, Jumat (10/7).
Seniman Gabriel Aries dalam pameran itu menampilkan patung yang terbuat dari batu marmer dan logam, serta mengambil inspirasi dari sosok G. Sidharta.
Seniman lain, seperti Mujahidin Nurahman yang mengambil sisi organik dan Rendy Raka Pramoedya yang menonjolkan sisi individualitas dengan karya yang non-presentatif dari karya Sidharta.
Seniman Erwin Windu Pranata mencoba menyuguhkan karya nilai abstrak pada pameran ini yang terinspirasi dari coretan bolpoin, di mana Sidharta mengambil sudut pandang dalam melihat hal-hal sederhana di keseharian masyarakat.
"Sebetulnya karya ini sudah saya kerjakan dari 3 tahun lalu. Kemudian kebetulan di pameran ini saya melihat ada kesamaan walau mungkin dengan visual yang agak beda, namun dengan metode yang hampir sama. Jadi saya melihat gundukan visual yang tersebar di keseharian, saat main ke stationery lihat coretan di tempat kertas, saya rasa cukup menarik kaya semacam lukisan abstrak yang kemudian saya angkat dan dijadikan karya," ujar Erwin Windu Pranata di sela-sela waktu pameran.
Pihak Art Sociates selaku penyelenggara pameran ini menyebutkan bahwa pameran ini seolah menjadi pameran pembuka untuk pameran lebih besar lagi yang dikabarkan akan digelar pada bulan Desember 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Satu hal yang menginspirasi dari karya-karya G. Sidharta adalah bagaimana beliau mempunyai kemampuan eksplorasi, dan ketidakberpihakan beliau terhadap satu konsep atau satu gaya tertentu, sehingga membuat beliau lebih mampu bereksplorasi. Nah itu yang coba saya lakukan dalam karya ini untuk lebih bermain eksploratif pada material batu, logam dan nikel," kata salah satu seniman yang ikut berpameran, Gabriel Ariel saat pembukaan pameran di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat, Jumat (10/7).
Seniman Gabriel Aries dalam pameran itu menampilkan patung yang terbuat dari batu marmer dan logam, serta mengambil inspirasi dari sosok G. Sidharta.
Seniman lain, seperti Mujahidin Nurahman yang mengambil sisi organik dan Rendy Raka Pramoedya yang menonjolkan sisi individualitas dengan karya yang non-presentatif dari karya Sidharta.
Seniman Erwin Windu Pranata mencoba menyuguhkan karya nilai abstrak pada pameran ini yang terinspirasi dari coretan bolpoin, di mana Sidharta mengambil sudut pandang dalam melihat hal-hal sederhana di keseharian masyarakat.
"Sebetulnya karya ini sudah saya kerjakan dari 3 tahun lalu. Kemudian kebetulan di pameran ini saya melihat ada kesamaan walau mungkin dengan visual yang agak beda, namun dengan metode yang hampir sama. Jadi saya melihat gundukan visual yang tersebar di keseharian, saat main ke stationery lihat coretan di tempat kertas, saya rasa cukup menarik kaya semacam lukisan abstrak yang kemudian saya angkat dan dijadikan karya," ujar Erwin Windu Pranata di sela-sela waktu pameran.
Pihak Art Sociates selaku penyelenggara pameran ini menyebutkan bahwa pameran ini seolah menjadi pameran pembuka untuk pameran lebih besar lagi yang dikabarkan akan digelar pada bulan Desember 2020.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020