Jamaah Calon Haji (JCH) asal Provinsi Riau diingatkan untuk memperhatikan kondisi cuaca di Arab Saudi yang sangat panas, yakni mencapai 47 derajat Celcius.
"Demi menjaga kesehatan selama melaksanakan ibadah haji, jamaah harus banyak minum dan memakai peralatan pelindung diri," kata Pranata Humas Ahli, Kanwil Kemenag Riau Vethria Rahmi di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Vethria Rahmi, seperti dilaporkan Petugas PPIH Arab Saudi, Dahlan, dalam kondisi cuaca panas tersebut JCH diminta agar tidak bersentuhan langsung dengan sinar matahari.
Caranya, jamaah perlu memakai berbagai peralatan yang bertujuan melindungi diri dari sengatan matahari jadi kalau keluar itu harus tetap pakai topi, atau payung.
"Jika cuaca di Madinah berkisar 38-47 derajat celcius dengan kelembapan rendah, maka kondisi ini jika tidak diantisipasi akan menimbulkan gangguan kesehatan berupa dehidrasi sehingga dapat mengganggu aktifitas ibadah," katanya.
Oleh karena itu, para petugas PPIH, Ketua Kloter dan TPIHI menghimbau jamaah haji agar memperhatikan kesehatan diri dan harus memperbanyak mengonsumsi air putih 100 mililiter per jam atau satu gelas setiap sejam selama beraktivitas.
"Jamaah agar mengurangi kegiatan di luar gedung, kaca mata, alat semprot air, kenakan masker dan sering dibasahkan serta banyak minum air putih," katanya.
Ia menambahkan pihak Arab Saudi berupaya mengantisipasi cuaca panas tersebut dengan mengembangkan payung setiap hari di Masjid Nabawi. Bahkan untuk mengurangi panasnya, ditambah dengan kipas yang disertai semprotan airnya. Diperkirakan Jamaaah kloter 2 BTH dijadwalkan ke Makkah pada Ahad sore pukul 18.00 WAS.
Sementara itu Dr Aulia dari Medis TKHD kloter 3 BTH mengatakan jamaah tidak perlu takut banyak minum karena dengan konsumsi minum tersebut tidak akan membuat sering kencing. Karena energi juga akan keluar melalui penguapan saat beraktivitas.
Para calon jemaah juga diminta mengonsumsi makanan yang telah disediakan pemerintah. Serta, selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat keluar, berupa masker, kacamata, payung serta alat semprot air untuk muka agar terhindar dari panas.
Bagi jemaah haji juga dihimbau untuk selalu aktif menghubungi petugas kesehatan kloter jika terjadi gangguan kesehatan.*
Baca juga: 410 jemaah calon haji Kabupaten Bekasi diberangkatkan
Baca juga: Enam calon haji Kabupaten Cirebon gagal berangkat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Demi menjaga kesehatan selama melaksanakan ibadah haji, jamaah harus banyak minum dan memakai peralatan pelindung diri," kata Pranata Humas Ahli, Kanwil Kemenag Riau Vethria Rahmi di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Vethria Rahmi, seperti dilaporkan Petugas PPIH Arab Saudi, Dahlan, dalam kondisi cuaca panas tersebut JCH diminta agar tidak bersentuhan langsung dengan sinar matahari.
Caranya, jamaah perlu memakai berbagai peralatan yang bertujuan melindungi diri dari sengatan matahari jadi kalau keluar itu harus tetap pakai topi, atau payung.
"Jika cuaca di Madinah berkisar 38-47 derajat celcius dengan kelembapan rendah, maka kondisi ini jika tidak diantisipasi akan menimbulkan gangguan kesehatan berupa dehidrasi sehingga dapat mengganggu aktifitas ibadah," katanya.
Oleh karena itu, para petugas PPIH, Ketua Kloter dan TPIHI menghimbau jamaah haji agar memperhatikan kesehatan diri dan harus memperbanyak mengonsumsi air putih 100 mililiter per jam atau satu gelas setiap sejam selama beraktivitas.
"Jamaah agar mengurangi kegiatan di luar gedung, kaca mata, alat semprot air, kenakan masker dan sering dibasahkan serta banyak minum air putih," katanya.
Ia menambahkan pihak Arab Saudi berupaya mengantisipasi cuaca panas tersebut dengan mengembangkan payung setiap hari di Masjid Nabawi. Bahkan untuk mengurangi panasnya, ditambah dengan kipas yang disertai semprotan airnya. Diperkirakan Jamaaah kloter 2 BTH dijadwalkan ke Makkah pada Ahad sore pukul 18.00 WAS.
Sementara itu Dr Aulia dari Medis TKHD kloter 3 BTH mengatakan jamaah tidak perlu takut banyak minum karena dengan konsumsi minum tersebut tidak akan membuat sering kencing. Karena energi juga akan keluar melalui penguapan saat beraktivitas.
Para calon jemaah juga diminta mengonsumsi makanan yang telah disediakan pemerintah. Serta, selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat keluar, berupa masker, kacamata, payung serta alat semprot air untuk muka agar terhindar dari panas.
Bagi jemaah haji juga dihimbau untuk selalu aktif menghubungi petugas kesehatan kloter jika terjadi gangguan kesehatan.*
Baca juga: 410 jemaah calon haji Kabupaten Bekasi diberangkatkan
Baca juga: Enam calon haji Kabupaten Cirebon gagal berangkat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019