Antarajabar.com - Petani bawang merah yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berharap pemerintah tidak mengimpor bawang karena akan membuat para petani merugi.
"Kami berharap pemerintah tidak impor bawang merah karena akan membuat para petani merugi," kata Kepala Desa Tersana Solihin saat ada kunjungan dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Sabtu.
Menurut dia, jika pemerintah mengimpor bawang, maka jelas petani bawang yang ada di daerah Cirebon dan lainnya akan mengalami kerugian.
Dimana harga bawang merah akan anjlok dan mereka tidak bisa menutupi modal yang sudah dikeluarkan, untuk itu, semua petani kata dia, sangat berharap pemerintah tidak lagi impor bawang.
"Kalau ada bawang impor petani pasti rugi dan untuk modal menanam mereka tidak bisa kembali," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi menambahkan, untuk saat ini produksi bawang di Cirebon masih aman dan bahkan sudah surplus, terbukti dengan para petani menjualnya ke luar daerah.
Dan untuk itu, pihaknya juga berharap pemerintah melihat keadaan petani untuk tidak mengimpor bawang merah, agar para petani bisa mendapatkan hasil.
"Produksi bawang di Cirebon sendiri untuk saat ini sudah surplus, untuk itu kami selaku pemerintah daerah berharap agar bawang impor tidak masuk ke Indonesia," tambahnya.
Harga bawang sekarang berkisar di Rp 14.000 sampai 15.000 dan itu adalah harga normal bawang, karenanya pemerintah tidak harus khawatir akan kekurangan bawang.
Petani Bawang Cirebon Berharap Pemerintah Tidak Impor
Sabtu, 13 Februari 2016 16:58 WIB